Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto mengatakan pihaknya berjanji mengusut tuntas peristiwa penyerangan yang diduga dilakukan oknum prajurit TNI terhadap warga di Deli Serdang, Sumatera Utara. Hariyanto mengatakan pihaknya telah memproses sejumlah anggota yang diduga menyerang warga tersebut.
"Pangdam 1/BB berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Beberapa prajurit saat ini sedang dalam pengusutan Danpomdam 1/BB. Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut," kata Hariyanto ketika dihubungi, Senin (11/11).
Hariyanto menjelaskan dalam kasus penyerangan tersebut, ada warga yang terluka dan satu orang meninggal dunia. Ia mengatakan Pangdam telah menemui keluarga korban.
"Telah mengambil langkah dengan menemui masyarakat di Makoyon Armed 2/KS dan menemui keluarga korban," katanya.
Sebelumnya, penyerangan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI Angkatan Darat dari Batalyon Artileri Medan Armed 2105 Kilap Sumagan di Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari, 8 November 2023. Akibat insiden tersebut, satu orang warga tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas sendiri diketahui bersama Raden Barus dengan sejumlah luka bekas penganiayaan. Sebelum sampai ke markas Batalyon Armed, sejumlah truck TNI menghalau ratusan masyarakat yang membawa jenazah di dalam mobil ambulans.
Selanjutnya ratusan warga itu pun berorasi untuk meminta pertanggungjawaban atas tewasnya korban karena dianaaya oleh sejumlah oknum TNI yang diduga bertugas di markas Armed.
Salah satu warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Herna menyebut, selain korban tewas, terdapat enam orang warga lainnya yang menjadi korban penganiayaan yang juga diduga dilakukan oleh sejumlah oknum TNI dan mengalami luka-luka dan sebagian korban kini masih dirawat di Rumah Sakit.
"Di bunuh tentara ini masyarakat kami, semuanya 7 orang, 1 yang meninggal dan 6 yang luka-luka. Tentara yang datang banyak, asal siapa yang buka pintu langsung diserang. Kami tak tau masalahnya apa, gak ada kami bermusuhan sama Armed ini," kata Herna, Sabtu (9/11).
"Kesini nuntut keadilan. Dia pelindung kenapa dia pembunuh, "ujar Herna.
Sementara itu, Rofikar Sanjaya Tarigan salah seorang warga lainnya yang menjadi korban penganiayan mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut itu terjadi pada Jumat (7/11/2024) sekira pukul 23.00 WIB, tiba - tiba segerombolan orang berambut cepak yang diduga oknum TNI mendatangi warga Desa Selamat dengan membawa senjata tajam melakukan penganiayaan terhadap warga.
Sejumlah warga lainnya yang saat itu mengetahui adanya keributan di kampungnya mencoba untuk keluar rumah, namun malah diserang dan dianiaya oleh segerombolan orang tersebut.
"Saya keluar dari rumah untuk beli rokok dan begitu saya ada keramaian masuk kampung langsung saya lari kerumah nenek. Didobrak orang itu rumah dan mereka bertanya mana adek saya yang bernama andre ginting gitu, setelah itu saya bukan karena takut rusak dan saya keluar habis itu saya dipukuli udah gitu saja juga dibawa ke asrama Armed, "kata Rofikar.
Kapendam I/BB Kolonel Dody Yudha mengatakan ada 33 personel TNI yang terlibat aksi penyerangan itu pun kini tengah diperiksa. Pemeriksaan terhadap 33 anggota TNI itu dilakukan oleh Pomdam. Belum diketahui pasti mengapa sekelompok orang berambut cepak itersebut menyerang dan menganiaya warga.(P-2)