HARI Terusan Suez diperingati setiap 17 November untuk mengenang pembukaan resmi salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia tahun 1869. Terusan Suez, yang menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah, menjadi penghubung strategis dalam perdagangan global, terutama bagi kawasan Timur Tengah, Afrika, dan negara-negara yang bergantung pada efisiensi rute maritim, termasuk Selandia Baru.
Terusan ini menyediakan jalur pelayaran yang jauh lebih singkat dibandingkan harus mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika. Jalur ini mampu mengurangi jarak pelayaran hingga 9.654 kilometer.
Dengan panjang 164 kilometer, jalur ini awalnya dibangun Perusahaan Terusan Suez, yang mayoritas sahamnya dimiliki Inggris dan Prancis. Namun, pengelolaan asing ini menimbulkan ketegangan geopolitik, terutama di Mesir.
Sejarah Terusan Suez
Pada 26 Juli 1956, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser mengambil langkah monumental dengan menasionalisasi Terusan Suez. Langkah ini bertujuan mengalihkan kendali operasional kanal kepada Mesir dan memanfaatkan pendapatan yang dihasilkan bagi pembangunan infrastruktur nasional, termasuk proyek ambisius seperti Bendungan Aswan.
Langkah ini dilakukan di tengah situasi dunia yang sedang berubah pasca-Perang Dunia II, di mana negara-negara bekas jajahan mulai merebut kembali kedaulatan mereka. Nasionalisasi Terusan Suez menjadi simbol perjuangan Mesir melawan dominasi kekuatan kolonial.
Keputusan ini memicu respons keras dari Inggris, Prancis, dan Israel, yang melancarkan invasi militer pada akhir Oktober 1956. Namun, tekanan diplomatik dari Amerika Serikat dan Uni Soviet melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa memaksa ketiga negara tersebut menarik pasukan mereka, memberikan kemenangan simbolis bagi Mesir.
Makna Hari Terusan Suez
Hari Terusan Suez diperingati bukan hanya untuk mengenang pembukaan jalur tahun 1869. Peringatan ini sebagai penghormatan terhadap perjuangan rakyat Mesir dalam merebut kendali atas aset strategis yang vital bagi ekonomi global. Peringatan ini mengingatkan dunia tentang pentingnya jalur perdagangan internasional dalam membangun kerja sama antarbangsa.
Selain itu, Hari Terusan Suez juga menjadi momen refleksi atas peran penting jalur ini dalam membentuk sejarah geopolitik modern. Terusan Suez adalah bukti bagaimana infrastruktur strategis dapat menjadi instrumen ekonomi sekaligus simbol kedaulatan nasional.
Hingga kini, Terusan Suez terus menjadi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia, dengan lebih dari 300 juta ton barang yang dikirimkan melalui kanal setiap tahun. Hari Terusan Suez menjadi momen penting untuk merayakan kontribusi jalur ini dalam memajukan perdagangan internasional dan kerja sama global. (suezcanal/britannica/mfat/Z-3)