TERUSAN Suez merupakan jalur perairan buatan yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah. Terusan ini memotong benua Afrika dan menghubungkan Eropa dengan Asia.
Terusan ini terletak di Mesir dan memiliki panjang sekitar 193 km. Dibuka pada tahun 1869, Terusan Suez memungkinkan kapal-kapal untuk menghindari perjalanan panjang mengelilingi Afrika, sehingga mempercepat perdagangan internasional.
Terusan Suez juga memiliki peran penting dalam geostrategi dan ekonomi dunia karena menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Melansir dari Suez Canal Authority, terusan ini banyak digunakan kapal-kapal modern, karena merupakan jalur penyeberangan tercepat dari Samudra Atlantik ke Samudra Hindia. Tol yang dibayarkan oleh kapal-kapal tersebut merupakan sumber pendapatan penting bagi pemerintah Mesir.
Terusan Suez dianggap sebagai penghubung terpendek antara timur dan barat karena letak geografisnya yang unik. Pentingnya hal ini semakin bertambah seiring dengan perkembangan transportasi laut dan perdagangan dunia.
Transportasi laut merupakan moda transportasi termurah, sedangkan lebih dari 80% volume perdagangan dunia diangkut melalui jalur air (perdagangan laut).
Jumlah Kapal Lewat Terusan Suez
Mengutip dari Statista, jumlah kapal yang melintasi Terusan Suez berfluktuasi antara tahun 1976 dan 2022. Puncaknya terjadi tahun 1982, ketika lebih dari 22.500 kapal melewati terusan tersebut. Lebih dari 22.000 kapal melintasi terusan tersebut tahun 2022. Terusan Suez merupakan salah satu titik sempit maritim terpenting di dunia yang menghubungkan Eropa dengan Asia.
Terusan Suez merupakan jalur pelayaran utama yang sangat sibuk, dan hampir 10% dari perdagangan global terus melewati ini setiap tahun. Jumlah kapal yang melewati ini bisa berbeda-beda tergantung pada faktor ekonomi, musim, dan kejadian tertentu seperti penutupan atau gangguan teknis.
Nah, setelah mengetahui jumlah kapal yang melewati jalur tersebut, kira-kira seberapa besar ya pendapatannya?
Pendapatan Terusan Suez
Pendapatan Terusan Suez terutama berasal dari tarif yang dikenakan pada kapal yang melintas. Biaya ini bervariasi tergantung pada ukuran kapal, jenis kargo, dan tujuan pelayaran. Setiap kapal yang melewati terusan diwajibkan membayar biaya yang disebut "kanal tol" atau biaya lintas terusan.
Pendapatan dari Terusan Suez bervariasi setiap tahun tergantung pada berbagai faktor, seperti volume perdagangan global dan tarif yang dikenakan pada kapal yang melewati terusan tersebut.
Pendapatan Terusan Suez tercatat sekitar US$8 miliar pada 2022. Ini merupakan rekor pendapatan tertinggi pada waktu itu, yang dipicu oleh pemulihan perdagangan global setelah pandemi covid-19, serta kenaikan tarif.
Pada 2023, pendapatan Terusan Suez mengalami peningkatan yang mencapai sekitar US$9,5 miliar. Pendapatan ini sebagian besar berasal dari biaya yang dikenakan pada kapal yang menggunakan jalur ini, yang merupakan salah satu jalur perdagangan laut tersibuk di dunia.
Diperkirakan bahwa pendapatan dari Terusan Suez akan terus meningkat, dengan proyeksi lebih dari US$10 miliar pada tahun-tahun mendatang jika tren pertumbuhan perdagangan global berlanjut dan tarif tetap tinggi.
Banyaknya kapal yang berlayar merupakan faktor utama dalam menentukan pendapatan. Pada tahun-tahun tertentu, volume kapal yang melintas meningkat karena perdagangan global yang lebih aktif, sementara pada tahun lainnya volume dapat menurun karena resesi atau krisis ekonomi global.
Secara keseluruhan, pendapatan Terusan Suez memainkan peran penting dalam perekonomian Mesir, dan menjadi salah satu jalur perdagangan paling menguntungkan di dunia. (Z-3)