Survei: 59 Persen Trader Terlibat dalam Kegiatan Amal

6 days ago 2
 59 Persen Trader Terlibat dalam Kegiatan Amal Ilustrasi(Freepik)

BROKER elektronik adalah sektor yang berkembang pesat di seluruh dunia, namun apakah sektor ini memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui aktivitas sosial yang berdedikasi? Bagaimana tanggapan para trader terhadap proyek-proyek yang bermanfaat secara sosial secara umum dan inisiatif yang diterapkan oleh broker Forex pada khususnya? Octa, broker global sejak 2011, melakukan survei keterlibatan dan pendapat trader mengenai berbagai inisiatif amal

Penelitian Octa mencakup ratusan trader di beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Afrika Selatan.

Di semua negara yang disurvei, mayoritas besar peserta (hingga 95%) termasuk dalam tiga kelompok usia, yaitu 26–35, 36–45, dan 46–65. Setiap kelompok memiliki representasi yang hampir seimbang dalam sampel. 

Rata-rata, di semua negara yang disurvei, 59% trader terlibat dalam kegiatan amal, dengan Nigeria memimpin dengan 74% responden secara aktif dan teratur ambil bagian dalam berbagai proyek yang bermanfaat secara sosial.

Perbedaan mencolok pertama antara negara-negara tersebut ditetapkan dalam sikap berbagai kelompok usia terhadap amal. 

Saat di sebagian besar negara, generasi muda berusia 26–35 lebih terlibat dalam amal, Malaysia memiliki sikap sosial yang lebih aktif di antara mereka yang berusia antara 46 dan 65 tahun. Hasil ini cukup menarik dan menunjukkan keterlibatan yang lebih tinggi dari masyarakat paruh baya Malaysia dalam masalah sosial dibandingkan dengan negara-negara lain yang disurvei.

Terkait dengan bagaimana responden terlibat dalam kegiatan amal, sebanyak 53% responden hanya menyumbangkan uang untuk kegiatan amal, dengan kegiatan sukarela menjadi pilihan terpopuler kedua. Donasi sangat populer di Malaysia, dengan 63% peserta membantu masyarakat dengan cara ini. 

Terdapat kesamaan yang kuat di antara semua negara mengenai kegiatan amal mana yang paling membutuhkan perhatian dan investasi publik. Ketika menjawab pertanyaan pilihan ganda, sekitar 68% responden memilih perawatan kesehatan dan pendidikan sebagai penyebab paling penting. 

Inisiatif bantuan darurat adalah pilihan terpopuler ketiga, khususnya bagi para trader Malaysia dan Indonesia. Fakta ini dapat dijelaskan oleh banyaknya peristiwa alam yang terjadi di kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. 

Di Nigeria dan Afrika Selatan, pemberdayaan perempuan, bantuan darurat, dan masalah lingkungan mendapat jawaban yang kurang lebih sama, dengan pendidikan masih menjadi masalah nomor satu.

Perlu dicatat bahwa pendidikan adalah salah satu sebab amal terkemuka di seluruh dunia dalam nilai investasi dan keseluruhan skala inisiatif. 

Sebaliknya, Octa sebagai broker global yang setia pada misi sosialnya, telah terlibat aktif dalam proyek pendidikan di berbagai negara. Broker ini fokus pada peningkatan peluang pendidikan dan meningkatkan standar hidup dengan memfasilitasi pembelajaran dan pertumbuhan pribadi.

Sebagai contoh, tahun ini, Octa melaksanakan proyek amal bersama dengan yayasan KIR untuk mendidik perempuan Nigeria dan menyediakan alat kerja untuk membantu mendorong usaha kecil mereka. 

Broker ini juga mensponsori bootcamp pemrograman di Malaysia untuk meningkatkan potensi belajar kaum muda lokal dan mendorong peluang karir yang lebih baik.   

Ketika mencari tahu tentang proyek-proyek amal dan tanggung jawab sosial perusahaan khususnya, para pedagang menggunakan berbagai sumber, termasuk media sosial (14% di seluruh negara yang disurvei), koran cetak, TV, dan radio (20%), dan dari mulut ke mulut (11%).

Terakhir, 56% peserta survei menaruh kepercayaan paling besar pada yayasan amal domestik yang beroperasi di dalam kota atau bagian dari negara tersebut. Sebaliknya, organisasi amal internasional skala besar jauh kurang populer di kalangan komunitas trader.  

Survei trader Octa menunjukkan bahwa bagi sebagian besar trader, inisiatif amal sangat penting dalam membangun peran sosial mereka yang aktif. Banyak yang bergabung dalam usaha amal sendiri, memilih untuk memberikan sumbangan dan kerja sukarela. 

Tingkat tanggung jawab sosial yang tinggi di antara para trader dan dorongan kuat mereka terhadap pendidikan menekankan semangat kebersamaan dan peningkatan diri yang tertanam dalam industri trading. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food