PENYAKIT gondongan terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 2.001 kasus. KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman mengatakan gondongan yang sedang marak, bisa dicegah.
Masyarakat diimbau agar selalu rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita, menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
“Terakhir jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps/gondongan maupun Varicella/cacar air, maka segera melakukan isolasi mandiri di rumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai anak tersebut sembuh,” ujarnya, Minggu (3/11).
Secara terpisah, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa otoritas kesehatan perlu melakukan penyelidikan epidemiologis (PE) mendalam untuk tahu secara pasti apa yang terjadi dilapangan.
Perlu juga dilakukan analisa apakah kenaikan di berbagai daerah negara Indonesia ini memang karena ada perubahan pola penyakit atau mungkin karena meningkatnya sensitivitas surveilans.
“Kalau sudah jelas masalah yang ada (burden of diseases problem) maka perlu segera diinformasikan ke publik, baik untuk menenangkan dan memelihara kewaspadaan masyarakat. Lalu tentu anak-anak yang sakit harus mendapat penanganan kesehatan yang optimal,” urai Tjandra.
Sementara itu, menurutnya penyakit ini utamanya menyerang anak-anak dan mempunya gejala demam dan amat mudah menular.
“Penyakit ini relatif ringan dan dapat sembuh dengan baik dalam hitungan hari atau minggu saja, amat jarang sekali penyakit berkembang menjadi berat dan mengancam kesehatan. Tersedia pula vaksin untuk kedua penyakit ini, yang tentunya tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di negara kita, walau memang bukan atau belum masuk program nasional Program Pengembangan Imunisasi,” jelasnya.
Untuk itu, menurutnya pemerintah perlu memastikan situasi yang terjadi dan segera melakukan penanggulangannya. Selanjutnya orangtua perlu waspada kalau anak-anaknya ada gejala penyakit ini dan segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Guru dan pengelola sekolah perlu waspada kalau-kalau ada satu atau dua anak di kelas yang muncul dengan gejala-gejala serupa, dan segera mengoordinasikannya dengan Puskesmas atau petugas kesehatan yang ada,” ujar Tjandra.
Dia berharap, masalah penyakit yang ada sekarang ini segera dapat diatasi dengan baik, apalagi ini terjadi pada 100 hari pertama pemerintah baru. (H-3)