Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Imunisasi DT dan TD pada Anak

6 days ago 2
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Imunisasi DT dan TD pada Anak Ilustrasi(Freepik)

BERBICARA soal imunisasi,  kita sering merasa bingung mengenai jenis imunisasi pada anak. Salah satunya adalah membedakan antara imunisasi DT (Diphteria Tetanus) dan TD (Tetanus Diphteria). Khususnya bagi orangtua yang masih menjalankan imunisasi untuk buah hati mereka. 

Sebelumnya, sebagai orangtua sudahkah Anda rutin mengikuti program imunisasi untuk anak? Atau mungkin masih ada yang belum memahami apa sebenarnya imunisasi itu?

Jangan khawatir! Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut tidak akan jatuh sakit atau hanya mengalami gejala ringan.

Keuntungan imunisasi bagi bayi dan anak jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko efek sampingnya. 

Imunisasi membantu mengurangi kekhawatiran akan resiko anak tertular penyakit berbahaya sehingga kita sebagai orangtua merasa lebih tenang bahwa anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan aman. 

Imunisasi juga terbukti memberikan perlindungan secara cepat, aman, sangat efektif, dan relatif terjangkau.

Jadi, tak perlu khawatir jika masih bingung tentang imunisasi DT dan TD. Mari simak penjelasannya!

Perbedaan Imunisasi DT dan TD

Banyak orangtua sulit membedakan antara imunisasi DT dan TD. Imunisasi DT dan TD sebenarnya berbeda, baik dari segi fungsi maupun namanya yang terdengar mirip.

Imunisasi DT (Diptheria Tetanus) diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi, seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 dan Nomor 12 Tahun 2017, vaksin DT ini termasuk salah satu imunisasi dasar lengkap anak yang wajib diberikan pada anak berusia 2–4 bulan. Vaksin DT diberikan kembali sebagai booster pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun.

Lalu, bagaimana dengan imunisasi TD? Imunisasi TD (Tetanus Diptheria) adalah tahap lanjutan dari imunisasi DT yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit tersebut.  

Selain itu, dosis obat imunisasi TD lebih sedikit ketimbang imunisasi DT. Imunisasi TD diberikan setelahnya, yaitu ketika anak sudah berusia di atas 7 tahun.

Jika dilihat berdasarkan efek sampingnya, Vaksin DT dapat menyebabkan efek samping sementara, seperti nyeri dan kemerahan di area suntikan, serta kadang-kadang demam dan sindrom Guillain-Barre (Penyakit yang menyerang sistem saraf tepi dan dapat menyebabkan kelumpuhan sementara). 

Sementara Vaksin TD dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri lokal di area suntikan (sekitar 20-30%) dan demam (sekitar 4,7%).

Sebagai orangtua, memahami perbedaan antara imunisasi DT dan TD sangat penting untuk memastikan anak memperoleh perlindungan yang optimal terhadap penyakit berbahaya. 

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis terkait jadwal imunisasi yang sesuai, agar anak dapat terlindungi dengan maksimal dari risiko penyakit difteri, tetanus, dan penyakit terkait lainnya. (berbagai sumber/Z-1)

Read Entire Article
Global Food