ILMUWAN memperkirakan umur matahari sekitar 5 miliar tahun atau memasuki fase paruh baya (middle age). matahari diperkirakan akan tetap bertahan dalam kondisinya saat ini selama 4,5 – 5,5 miliar tahun lagi.
Melansir dari science focus, setiap detik matahari mengubah 600 juta ton hidrogen menjadi empat juta ton energi dan sisanya diubah menjadi 'abu' helium. Sepanjang hidupnya, produksi energi matahari terus meningkat, dan diperkirakan telah tumbuh 30% lebih terang dalam 4,6 miliar tahun sejak terbentuk.
Selama miliar tahun berikutnya, seiring lebih banyak hidrogen diubah menjadi helium, matahari akan menjadi sekitar 10% lebih terang dan menyebabkan peningkatan energi panas.
Meningkatnya suhu panas akan menyebabkan lapisan es di kutub mencair dan lautan menghangat, sehingga uap air akan masuk ke atmosfer. Uap air tersebut akan memerangkap lebih banyak panas, sehingga menciptakan efek 'rumah kaca lembap' yang akan meningkatkan suhu global lebih tinggi lagi.
Sekitar 3,5 miliar tahun dari sekarang, matahari akan menjadi 40% lebih terang daripada saat ini, yang akan menyebabkan lautan mendidih, lapisan es mencair sepenuhnya, dan atmosfer kita terkikis. Bumi akan menjadi seperti Venus, yaitu hangus, gersang, dan tidak ada kehidupan bagi makhluk hidup.
"Bumi dan Mars kemungkinan akan berputar masuk ke matahari, sementara planet lainnya akan terdorong ke luar," laporan yang dikutip dari IFL Science.
Pada akhirnya, bumi tak bisa lagi menjadi habitat tumbuhan. Ketika itu terjadi, rantai makanan akan hancur. Hal itu membuat seluruh makhluk hidup tidak akan bisa bertahan hidup dalam kondisi seperti itu.
Sekitar lima miliar tahun dari sekarang, matahari akan mencapai akhir rangkaian utama masa hidupnya, dan akan menghabiskan semua hidrogen di intinya. Hal itu akan menyebabkan matahari mengembang dua hingga tiga kali diameternya saat ini, mengubahnya menjadi bintang subraksasa.
Saat matahari mengalami proses ini, ia akan membentang melampaui dan menelan sepenuhnya orbit planet Merkurius dan Venus, termasuk bumi.
Dengan lapisan luar matahari yang akhirnya menghilang, yang tersisa hanyalah inti padat dan panas yang dikenal sebagai katai putih . Objek-objek ini termasuk yang terpadat di alam semesta, tetapi biasanya hanya sedikit lebih besar dari planet kita. Meskipun demikian, suhunya dapat mencapai lebih dari 100.000°C.
Sebagian besar panas yang dihasilkan di inti selama proses penuaan matahari akan terperangkap dalam sisa-sisa bintang ini, dan akan memakan waktu puluhan atau bahkan ratusan miliar tahun untuk mendinginkannya.
Sisa katai putih pada akhirnya akan menghabiskan semua energi panas dan cahaya yang tersisa dan (mungkin dalam ratusan miliar tahun) memudar ke tahap terakhirnya: menjadi katai hitam yang tak bernyawa.
Saat ini, katai hitam hanya hipotesis karena alam semesta, yang berusia 13,8 miliar tahun, belum cukup tua untuk menciptakan apa pun. Namun, diperkirakan bahwa ini akan menjadi nasib terakhir matahari kita. (P-5)