PENELITIAN terbaru mengungkapkan bahwa peristiwa kepunahan massal sekitar 201,6 juta tahun yang lalu disebabkan oleh dingin vulkanik yang menandai berakhirnya periode Trias dan dimulainya periode Jurassic. Periode ketika dinosaurus muncul untuk menggantikan makhluk Trias dan mendominasi planet Bumi.
Melansir dari Scitechdaily, Bumi pernah mengalami salah satu dari lima kepunahan massal yang menyebabkan hilangnya sekitar 75% dari semua spesies secara tiba-tiba.
Peristiwa ini bertepatan dengan letusan gunung berapi kolosal yang memecah Pangaea, benua yang mencakup hampir seluruh daratan Bumi. Selama sekitar 600.000 tahun, lava dalam jumlah besar mengalir keluar secara bertahap.
Penyebab pasti kepunahan Trias Akhir telah lama diperdebatkan. Banyak pihak yang menilai bahwa kepunahan Trias disebabkan karbon dioksida hasil letusan gunung yang meningkatkan suhu dan mengasamkan lautan.
Namun, sebuah studi baru yang dilakukan oleh Dennis Kent dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Columbia Climate School mengatakan sebaliknya. Studi yang diterbitkan di National Academy of Sciences ini mengungkapkan, bahwa dingin adalah penyebab utamanya.
Studi tersebut menyajikan bukti bahwa alih-alih berlangsung selama ratusan ribu tahun, denyut lava pertama yang mengakhiri Trias adalah peristiwa luar biasa yang berlangsung kurang dari satu abad.
Para peneliti menyampaikan, partikel sulfat yang memantulkan sinar matahari dimuntahkan ke atmosfer mendinginkan planet dan membekukan banyak penghuninya. Sehingga, musim dingin vulkaniklah yang menyebabkan kerusakan paling parah.
“Karbon dioksida dan sulfat tidak hanya bekerja dengan cara yang berlawanan, tetapi juga dalam jangka waktu yang berlawanan. Butuh waktu lama bagi karbon dioksida untuk terbentuk dan memanaskan sesuatu, tetapi efek sulfat terjadi secara instan. Ini membawa kita ke ranah yang dapat dipahami manusia. Peristiwa ini terjadi dalam rentang waktu seumur hidup," ungkap Dennis Kent dari Observatorium Bumi Lamont-Doherty di Columbia Climate School dikutip dari Scitechdaily
Peralihan dari Triassic ke Jurassic telah lama dianggap terkait dengan letusan yang disebut Provinsi Magmatik Atlantik Tengah, atau CAMP. Dalam sebuah studi inovatif tahun 2013 lalu , Kent dan rekan-rekannya mungkin memberikan hubungan yang paling definitif.
Dalam studi tersebut, ditemukan, bahwa letusan besar yang terjadi itu melepaskan begitu banyak sulfat dengan sangat cepat sehingga matahari sebagian besar terhalang, menyebabkan suhu anjlok.
Tidak seperti karbon dioksida, yang bertahan selama berabad-abad, aerosol sulfat vulkanik cenderung turun dari atmosfer dalam beberapa tahun, sehingga gelombang dingin yang dihasilkan tidak berlangsung lama. Namun karena kecepatan dan ukuran letusan, musim dingin vulkanik ini sangat menghancurkan.
Di sedimen tepat di bawah lapisan CAMP terdapat fosil-fosil era Trias, yaitu kerabat buaya darat dan semiakuatik yang besar, kadal pohon aneh, amfibi berkepala datar raksasa, dan banyak tanaman tropis. Kemudian mereka menghilang bersama letusan CAMP.
Dinosaurus berbulu kecil telah ada selama puluhan juta tahun sebelum ini. Mereka bertahan hidup, berkembang biak, dan tumbuh menjadi lebih besar, bersama dengan kura-kura, kadal sejati, dan mamalia. (Scitechdaily/P-5)