KASUS hipertensi di sejumlah daerah beberapa waktu ini kian meningkat, salah satunya dari Kota Batam yang tempus 8.672 kasus. Hipertensi, atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang mencapai 130/80 mmHg atau lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menjelaskan bahwa kasus hipertensi di tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Menurutnya, jika tidak diatasi, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke, karena tekanan darah yang terus meningkat memberikan beban berlebih pada jantung dan pembuluh darah, yang berisiko merusak organ-organ vital dalam tubuh.
Berikut 7 Penyebab Hipertensi
- Merokok: Meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah.
- Obesitas: Berat badan berlebih memaksa jantung bekerja lebih keras.
- Kurang Berolahraga: Mengakibatkan detak jantung cepat dan meningkatkan tekanan darah.
- Konsumsi Garam Berlebihan: Melebihi 1.500 mg/hari meningkatkan tekanan darah.
- Alkohol Berlebih: Merusak jantung dan pembuluh darah.
- Stres: Meningkatkan hormon yang memacu kerja jantung.
- Usia: Tekanan darah cenderung naik seiring bertambahnya usia.
Hipertensi dapat terjadi pada segala usia, namun lebih sering dialami oleh individu yang berusia di atas 40 tahun. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung menjadi lebih kaku akibat proses penuaan. Kondisi ini menyebabkan darah lebih sulit mengalir, sehingga memicu peningkatan tekanan darah.
Bukan hanya warga Batam, semua daerah di Indonesia perlu waspada terhadap hipertensi, yang merupakan salah satu penyakit berbahaya dengan julukan "The Silent Killer."
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1%. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari satu miliar orang di dunia menderita hipertensi.
Dengan tingginya prevalensi ini, penting bagi masyarakat untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan dan pengelolaan hipertensi agar risiko komplikasi serius, seperti penyakit jantung dan stroke, dapat diminimalisir.
Berikut 7 Cara Menurunkan Hipertensi
1. Mengurangi Berat Badan
Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras dan berisiko meningkatkan tekanan darah. Menurunkan berat badan hingga mencapai berat ideal dapat membantu mengendalikan hipertensi dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
2. Menjalani Pola Makan Sehat
Makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan susu rendah lemak dapat menurunkan tekanan darah. Makanan kaya kalium, seperti pisang dan kentang, juga penting karena kalium membantu mengatur tekanan darah. Disarankan untuk mencukupi asupan kalium sekitar 4500–4700 mg per hari.
3. Membatasi Konsumsi Garam
Sodium dalam garam, camilan, makanan kaleng, dan minuman ringan dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi berlebihan. Untuk penderita hipertensi, disarankan untuk membatasi asupan sodium hingga 1500–2000 mg per hari guna menjaga kesehatan tekanan darah.
4. Rutin Berolahraga
Olahraga yang dapat menurunkan tekanan darah meliputi aktivitas yang dilakukan selama 30–60 menit, 3–5 kali seminggu. Rutin berolahraga seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, senam, dan berenang bisa menurunkan tekanan darah hingga 5–8 mmHg.
5. Mengurangi Stres
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan tekanan darah. Mengelola stres melalui relaksasi, yoga, meditasi, atau aktivitas yang disukai dapat membantu menurunkan tekanan darah.
6. Berhenti Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol berisiko meningkatkan tekanan darah. Merokok merusak pembuluh darah, sementara alkohol memperburuk hipertensi dan dapat memicu komplikasi serius. Menghentikan keduanya adalah langkah yang efektif untuk mengendalikan tekanan darah.
7. Mengonsumsi Obat-obatan
Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, penggunaan obat antihipertensi sering diperlukan, terutama jika perubahan gaya hidup dan langkah pencegahan lainnya tidak efektif setelah lebih dari 6 bulan. Obat-obatan ini membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi serius
Kita harus lebih peduli terhadap hal ini, agar dapat menjaga kesehatan dengan baik dan terhindar dari risiko hipertensi. (Z-12)
Sumber: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, HonestDocs Tinjauan dr. Ahmad , Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).