BICARA sains, tentunya tidak lepas dari eksperimen. Banyak orang yang melakukan eksperimen sains karena dapat melatih keterampilan praktis yang dirancang untuk membantu memahami konsep-konsep dasar ilmiah. Namun, banyak orang beranggapan melakukan eksperimen ini adalah hal yang sulit dan rumit.
Sekarang, tidak perlu khawatir jika ingin melakukan eksperimen sains yang terkesan rumit atau membutuhkan biaya besar. Pasalnya, ada eksperimen sains sederhana yang dapat dilakukan di rumah tanpa memerlukan peralatan mahal.
5 Rekomendasi Eksperimen Sains di Rumah
1. Balon Anti Meletus
Eksperimen ini menunjukkan balon tidak langsung meletus meskipun ditusuk. Tujuannya memahami bagaimana tekanan udara dan ketegangan pada bahan bekerja. Dengan menambahkan selotip pada balon, kita bisa mencegah balon meletus meskipun ditusuk.
Bahan:
- Balon
- Jarum kecil
- Selotip
Langkah-langkah:
- Tiup balon hingga membesar.
- Potong dua potong selotip sepanjang 5 cm dan tempelkan membentuk huruf "X" pada balon.
- Tusukkan jarum kecil pada bagian tengah huruf "X".
- Amati berapa lama balonmu akan meletus.
2. Pelangi dalam Gelas
Eksperimen ini menciptakan pelangi mini di dalam gelas menggunakan air, cermin, dan senter. Tujuannya menunjukkan bagaimana cahaya putih terpecah menjadi warna-warna pelangi saat melewati media seperti air, mirip dengan proses pembentukan pelangi alami di langit.
Bahan :
- Gelas bening berisi air
- Cermin kecil
- Senter
- Ruangan yang cukup gelap
Langkah-langkah:
- Isi gelas bening dengan air hingga setengah penuh.
- Letakkan cermin kecil di dalam gelas, miringkan sedikit agar posisinya tidak rata dengan dasar gelas.
- Tempatkan gelas di tempat yang cukup gelap, seperti di dekat jendela atau di dalam ruangan dengan pencahayaan minim.
- Arahkan senter ke cermin yang berada di dalam gelas, pastikan cahaya senter memantul pada cermin dan masuk ke dalam air.
- Amati hasilnya, pelangi mini akan terlihat di permukaan yang terkena pantulan cahaya dari cermin.
3. Hujan Turun di Toples
Eksperimen ini menunjukkan bagaimana hujan terbentuk menggunakan bahan rumah tangga. Tujuannya mengilustrasikan siklus air, yaitu penguapan, kondensasi, dan presipitasi, yang terjadi di atmosfer dan menghasilkan hujan.
Bahan :
- Air panas
- Es batu kecil-kecil
- Toples kaca
- Piring keramik
Langkah-langkah:
- Tuang air panas ke dalam toples hingga setinggi 5 cm.
- Tutup toples dengan piring keramik menghadap ke atas.
- Tunggu selama 3 menit.
- Letakkan 4 es batu kecil di atas piring keramik.
- Amati, dan kamu akan melihat rintik hujan turun di dalam toples.
- Eksperimen ini menggambarkan proses kondensasi yang menghasilkan hujan.
4. Slime yang Gooey
Eksperimen pembuatan slime ini menunjukkan bagaimana bahan-bahan seperti lem PVA dan boraks bisa bereaksi menjadi kenyal dan elastis. Tujuannya memahami reaksi yang mengubah tekstur bahan asalnya menjadi sesuatu yang bisa dimainkan dan seru.
Bahan :
- Lem
- Boraks
- Pewarna makanan
Langkah-langkah:
- Campurkan lem PVA dengan sedikit air.
- Larutkan boraks dalam air.
- Tambahkan pewarna makanan ke dalam campuran lem.
- Tuang larutan boraks sedikit-sedikit ke dalam campuran lem, aduk hingga slime terbentuk.
- Uleni slime hingga kenyal dan elastis.
5. Telur Terapung
Eksperimen ini menunjukkan bagaimana kepadatan air mempengaruhi benda di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana menambahkan garam ke dalam air dapat meningkatkan kepadatan, sehingga telur yang biasanya tenggelam bisa mengapung atau melayang.
Bahan :
- Telur
- Air
- Garam
- Sendok
- Gelas tinggi
Langkah-langkah:
- Isi gelas setengah dengan air.
- Masukkan telur dan amati apakah telur tenggelam.
- Tambahkan garam sedikit-sedikit, aduk hingga larut, hingga telur mengapung.
- Tambahkan air lagi hingga hampir penuh tanpa mencampur air garam, telur akan melayang di antara dua lapisan air.
Dengan eksperimen-eksperimen di atas, kita bisa belajar sains dengan cara yang menyenangkan dan mudah. Sebelum memulai, bacalah instruksi dengan cermat dan ikuti langkah-langkahnya dengan hati-hati. Pastikan bahan yang digunakan aman dan perhatikan prosedur keselamatan. Untuk anak-anak, awasi mereka selama eksperimen dan mintalah bantuan orang dewasa jika diperlukan. (Suryameng/Theodosia Yayuk Marselina. (2019). “Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini”/ English First (EF) Indonesia/ruangpengetahuan/Z-3)