TEKNOLOGI landfill mining bisa menjadi solusi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang sudah mendekati kapasitas maksimal. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan teknologi itu bisa mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif dan material berguna lainnya.
TPST Bantargebang yang terletak di Jawa Barat, saat ini sudah mencapai 97% dari kapasitas maksimumnya, memerlukan solusi inovatif untuk mengatasi krisis sampah. Salah satu solusi yang tengah dikembangkan adalah landfill mining, yang diperkenalkan oleh Prihartanto, periset dari Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Landfill mining merupakan terobosan yang sangat menjanjikan untuk mengatasi permasalahan over kapasitas sampah di Bantargebang,” ungkap Prihartanto.
Menurutnya, sejak dimulai pada 2019, teknologi ini telah berhasil mengolah hingga 150 ton sampah per hari, menghasilkan 30 ton bahan bakar RDF (Refuse Derived Fuel) dan 41,5 ton material sejenis tanah. Keberhasilan ini mendorong peningkatan kapasitas pengolahan hingga 1.000 ton per hari pada tahun 2023.
Prihartanto juga menunjukkan salah satu dampak positif yang langsung terlihat, yaitu tingginya permintaan dari industri semen, yang menjadi konsumen utama RDF. Menurutnya, PT Indocement kini menyerap 550 ton RDF per hari, sedangkan PT Solusi Bangun Indonesia (Holcim) menggunakan 150 ton per hari. Bahkan, PT Indocement berencana meningkatkan kapasitas penerimaan RDF hingga 3.000 ton per hari.
Prihartanto juga menjelaskan bahwa sampah berusia 16-18 tahun yang terkubur di zona 4B TPST Bantargebang didominasi oleh plastik, material sejenis tanah, dan sampah organik. “Komposisi ini memiliki potensi besar untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Meski demikian, tantangan utama dalam teknologi ini adalah tingginya kadar air dalam material sampah yang digali. “Tim peneliti terus mengembangkan metode untuk menurunkan kadar air agar memenuhi standar industri,” tegas Prihartanto.
Permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia semakin kritis. Sejumlah 14 TPA mengalami kebakaran pada tahun 2023. TPST Bantargebang sendiri saat ini menampung sekitar 55 juta ton sampah dengan ketinggian tumpukan mencapai 55 meter.
Untuk itu, Prihartanto menekankan bahwa landfill mining bukan hanya berfungsi untuk mengurangi volume sampah, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan sampah sebagai sumber energi alternatif yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan. (H-3)