FORUM Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah jurnal mitra terkemuka di Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-3.
Penandatanganan MoU itu melibatkan Jurnal FPPTI, Jurnal Media Informasi, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Jurnal Pustakaloka, dan Jurnal Daluang. Kolaborasi itu bertujuan untuk meningkatkan publikasi ilmiah yang berkualitas dari para pustakawan dan akademisi di Indonesia, sekaligus memberikan wadah bagi para peneliti untuk menyebarkan hasil riset mereka di bidang perpustakaan dan informasi.
Ketua Umum FPPTI Mariyah menyatakan penandatanganan itu menjadi langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan literasi ilmiah di Indonesia, khususnya dalam bidang perpustakaan perguruan tinggi.
"Kolaborasi ini kami harapkan dapat semakin memajukan karya tulis ilmiah pustakawan Indonesia dan memperluas akses publikasi bagi peneliti di bidang ini," ujar Mariyah dalam keterangannya, Sabtu (16/11).
Kerja sama dengan jurnal-jurnal mitra ini, sambung Mariyah, memungkinkan para peserta KPPTI ke-3 untuk mengakses lebih banyak peluang publikasi dan mengembangkan karya ilmiah yang lebih berkualitas dan terstandar.
Selain itu, FPPTI juga menyelenggarakan Call for Paper (CfP) dan Call for Best Practice (CfBP) yang merupakan wadah bagi para peneliti, pustakawan, dan praktisi perpustakaan untuk berbagi hasil penelitian dan praktik terbaik mereka. Tahun ini, kegiatan CfP/CfBP berhasil menjaring 32 artikel dari berbagai perguruan tinggi dan institusi di Indonesia.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 25 artikel telah terpilih untuk dipresentasikan dalam konferensi, mencakup topik-topik strategis yang terkait dengan pengelolaan perpustakaan di era digital dan penerapan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) dalam mendukung layanan informasi," ungkapnya.
Dalam presentasi CfP/CfBP, para peserta menyampaikan berbagai inovasi dan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perpustakaan agar lebih adaptif terhadap kemajuan teknologi. Para peserta dan juri berharap hasil dari CfP/CfBP itu dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan kompetensi pustakawan dan membangun perpustakaan yang lebih inovatif.
"Diharapkan kegiatan ini tidak hanya memajukan penelitian dan publikasi ilmiah, tetapi juga memperkuat jaringan profesional di antara pustakawan dan akademisi yang hadir. Hal ini sejalan dengan misi FPPTI untuk terus berinovasi dalam mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi dan mempersiapkannya menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0," pungkasnya. (E-2)