Di Tengah Fenomena Vibecession, MR. DIY Tangkap Peluang Pertumbuhan Penjualan Ritel

3 hours ago 1
Di Tengah Fenomena Vibecession, MR. DIY Tangkap Peluang Pertumbuhan Penjualan Ritel Seiring dengan perluasan jangkauan toko, MR.DIY tetap fokus memberikan kemudahan dan nilai lebih bagi keluarga Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi bisnis dan industri.(Dok. MR.DIY)

PENJUALAN ritel di Tanah Air menunjukkan geliat positif di tengah kuatnya fenomena vibecession (adanya ketidaksinambungan antara perekonomian suatu negara dan persepsi umum publik yang cenderung pesimistis) di tengah masyarakat. Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan ritel atau Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2024 tumbuh 4,7% secara tahunan (yoy) mencapai 210,5.

BI optimistis konsumsi rumah tangga terjaga baik dan tumbuh 4,91% secara tahunan hingga akhir tahun, seiring dengan daya beli yang terjaga dan mobilitas masyarakat yang meningkat menjelang akhir tahun karena faktor liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Melihat optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik jelang akhir tahun, perusahaan ritel peralatan rumah tangga MR. DIY mengembangkan rencana untuk memperluas jaringannya di Indonesia. Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan 282 juta penduduk, MR. DIY mengincar potensi pertumbuhan yang kuat dari pasar yang belum terpenetrasi.

Berbagai langkah dilakukan MR. DIY, salah satunya adalah dengan rencana membuka lebih banyak toko demi melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.

"Dengan total lebih dari 850 toko, skala MR. DIY kian tak tertandingi di sektor perlengkapan rumah tangga di Indonesia. Ini memperkuat posisi perusahaan sebagai toko ritel terbesar dengan pertumbuhan tercepat di pasar," ucap Presiden Direktur MR. DIY, Edwin Cheah, dalam keterangannya, Sabtu (16/11).

Seiring dengan perluasan jangkauan toko, sambung Edwin, MR.DIY tetap fokus memberikan kemudahan dan nilai lebih bagi keluarga Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan jangka panjang bagi bisnis dan industri.

"Kehadiran kami menjangkau seluruh Indonesia secara merata, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses ke produk-produk terbaik yang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," ujar Edwin.

MR. DIY, lanjut dia, juga menjadi merek paling inklusif dengan memberikan pengalaman berbelanja bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, MR. DIY juga menawarkan berbagai macam produk dengan harga terjangkau tetapi memiliki value terbaik, serta membuka akses kepada setiap rumah tangga.

Ia menegaskan bahwa pelanggan MR. DIY dapat mengakses 18.000 jenis produk kebutuhan setiap anggota keluarga lewat 10 kategori. Mulai dari peralatan rumah tangga, perabotan, perkakas, alat tulis dan olahraga, perhiasan dan kosmetik, mainan, aksesori mobil, produk elektronik, kado, dan aksesori komputer dan ponsel.

"Toko-toko kami berlokasi strategis di seluruh Indonesia, dari Kepulauan Sangihe yang terpencil di Sulawesi Utara hingga jalan-jalan ramai di Jakarta Selatan. Di mana pun pelanggan kami berada, mereka dapat mengakses berbagai produk dengan rentang harga yang sama, dalam jarak dekat dari rumah mereka," jelas Edwin.
 
Selain itu, Edwin percaya bahwa MR. DIY di daerah pelosok juga menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial warga lokal. "Kami percaya bahwa bisnis tidak hanya harus hidup berdampingan dengan masyarakat, tetapi juga berkontribusi aktif terhadap pertumbuhan dan kesejahteraannya," terangnya.

Di sisi lain, komitmen perusahaan untuk terus berekspansi secara merata juga memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang lebih baik terhadap produk rumah tangga penting.

"Keputusan ini dilakukan untuk menjembatani kesenjangan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan," pungkasnya. (E-2)

Read Entire Article
Global Food