Prevalensi Stroke di Indonesia serta RS Rujukan untuk Penderita Stroke

2 weeks ago 5
Prevalensi Stroke di Indonesia serta RS Rujukan untuk Penderita Stroke Salah satu terapi yang diberikan kepada pasien stroke di rumah sakit(MI/Indriyani)

STROKE dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia. Mungkin saja stroke dapat berulang atau baru terjadi pada orang yang Anda kenal dan sayangi.

Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang.

Melansir dari laman WHO, stroke adalah tanda-tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler.

Prevalensi stroke, menurut data World Stroke Organization, menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13,7 juta kasus baru stroke, dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi akibat penyakit stroke. 

Sekitar 70% penyakit stroke dan 87% kematian dan disabilitas akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan rendah dan menengah.

Selama 15 tahun terakhir, rata-rata stroke terjadi dan menyebabkan kematian lebih banyak pada negara berpendapatan rendah dan menengah dibandingkan dengan negara berpendapatan tinggi. Prevalensi stroke bervariasi di berbagai belahan dunia.

Prevalensi stroke di Amerika Serikat adalah sekitar 7 juta (3,0%), sedangkan di Tiongkok, prevalensi stroke berkisar antara 1,8% di pedesaan dan 9,4% di perkotaan. 

Di seluruh dunia, Tiongkok merupakan negara dengan tingkat kematian cukup tinggi akibat stroke (19,9% dari seluruh kematian di Tiongkok), bersama dengan Afrika dan Amerika Utara.

Prevalensi stroke di Indonesia 

Di Indonesia sendiri, melansir dari ayo sehat Kemenkes, data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42% dari total kematian). 

Berdasarkan hasil Riskesdas prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. 

Berdasarkan kelompok umur, kejadian penyakit stroke terjadi lebih banyak pada kelompok umur 55-64 tahun (33,3%) dan proporsi penderita stroke paling sedikit adalah kelompok umur 15-24 tahun. 

Laki-laki dan perempuan memiliki proporsi kejadian stroke yang hampir sama, yaitu 47% stroke terjadi pada laki-laki dan 53% pada perempuan setiap tahunnya.

Rumah sakit rujukan utama

Saat stroke menyerang, penanganan medis perlu segera dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan otak permanen yang mungkin terjadi setelahnya. Untuk mengantisipasinya, memilih rumah sakit yang siap menangani stroke bisa menjadi pertimbangan.

Rumah sakit yang siap melayani pasien stroke memberikan pelayanan pengobatan sesuai standar yang telah ditetapkan secara global dan nasional.

Perlu diketahui, tidak semua rumah sakit di Indonesia memiliki fasilitas lengkap dalam memberikan penanganan terhadap penyakit stroke. 

Untuk itu, sangat penting bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga mengidap penyakit stroke mengetahui informasi mengenai rumah sakit mana saja yang dapat dijadikan rujukan utama untuk menangani penyakit ini.

Dilansir dari Hello Sehat, berikut daftar rumah sakit dengan fasilitas memadai dan dinyatakan bisa menjadi rujukan utama untuk penderita stroke.

1. RS PON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta digagas menjadi pusat rujukan nasional dalam menangani berbagai masalah kesehatan otak dan saraf di Indonesia.

Rumah sakit milik Kementerian Kesehatan ini memiliki beragam layanan untuk serangan otak yang lengkap, mulai dari prahospital, hospital (unit gawat darurat dan unit stroke), sampai pascahospital atau rumahan, termasuk rehabilitasi medik, setelah pasien dipulangkan.

Rumah sakit yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta, ini dilengkapi dengan berbagai perlengkapan medis yang canggih, seperti CT scan 256 Slices, elektroensefalogram (EEG), elektromiografi (EMG), hingga trans cranial doppler.

Biaya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RSPON) Jakarta bervariasi tergantung jenis layanan dan kamar yang dipilih.

  • Biaya CT-scan kepala di RSPON bervariasi, mulai dari Rp455.000 hingga Rp2.700.000 
  • Tarif kamar rawat inap di RSPON bervariasi tergantung jenis kamar yang dipilih 
  • Pelayanan rawat jalan BPJS di RSPON tidak dipungut biaya 
  • Biaya konsultasi dokter telemedisin di RSPON sebesar Rp255.000 untuk sekali pertemuan 

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai tarif ini, Anda bisa mengunjungi website resminya.

2. Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta (RS OMH) Bukittinggi

Rumah sakit yang satu ini berlokasi Aur Birugo Tigo Baleh, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Rumah sakit ini ditetapkan sebagai rumah sakit khusus sejak 2005 dengan nama Rumah sakit Stroke Nasional Bukittinggi. Namun, berubah menjadi Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi melalui ketetapan permenkes tahun 2019.

RS OMH memberikan beragam pelayanan untuk menangani dan mencegah serangan stroke, seperti stroke check up, metode trombolisis, hingga pelayanan neurorehabilitasi pascaserangan otak ini menyerang.

Untuk tarif Stroke Chek Up (SCU) yang dapat mendeteksi stroke sejak dini bervariasi tergantung jenis pemeriksaannya. 

Untuk SCU I dengan total 10 pemeriksaan dikenakan tarif sebesar Rp5.600.000. Untuk CPU II dengan 9 total pemeriksaan dikenakan biaya Rp7. 500.000 dan CPU III dengan total 10 pemeriksaan dikenakan biaya sebesar Rp7. 800.000. 

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai tarif ini, Anda bisa mengunjungi website resminya.

3. RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)

Meski bukan rumah sakit khusus stroke, RSCM memiliki pelayanan stroke terpadu yang membantu mengatasi penyakit saraf satu ini.

RSCM menerapkan tujuh pilar manajemen stroke yang telah terbukti di seluruh dunia dapat mencegah kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh stroke.

Misalnya trombolisis, trombektomi, unit stroke, kraniektomi dekompresi, serta pencegahan sekunder dengan antitrombotik, Carotid End-Arterectomy (CEA), dan Carotid Artery Stenting (CAS).

Berikut adalah beberapa tarif layanan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta: 

  • Tes DNA berkisar Rp10 juta
  • Rawat inap kelas I, II, dan III, serta rawat gabung, yaitu kelas I sebesar Rp538.000, kelas II sebesar Rp353.000, kelas III Rp302.000, dan rawat gabung tarifnya sebesar Rp302.000.
  • Rawat inap di beberapa ruang khusus, yaitu HCU/ICU/PICU sebesar Rp2.875.000, Isolasi dan NICU sebesar Rp970.000, Kangaroo Mother Rp538.000, VIP Rp970.000, VVIP Rp1.395.000, dan RIIM sebesar Rp1.950.000. 

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai tarif dan fasilitas yang ada di dalam rumah sakit ini, Anda bisa mengunjungi situs resminya. (Z-1)

Read Entire Article
Global Food