KORIDOR Serpong-Bogor mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena dukungan infrastruktur yang mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Infrastruktur utama seperti Tol Jakarta-Serpong dan Tol JORR 2 berperan penting dalam memperkuat sektor properti, khususnya pasar rumah tapak di kawasan ini.
Infrastruktur tersebut menghubungkan Serpong dengan pusat kota Jakarta, sehingga mengurangi waktu tempuh bagi komuter menuju wilayah Bogor.
Direktur Eksekutif CELIO Bhima Yudhistira menilai bahwa infrastruktur yang terus berkembang di koridor Serpong-Bogor dapat mengubah dinamika pasar properti di Jabodetabek.
“Infrastruktur yang memadai dan konektivitas yang meningkat antara Jakarta dan Bogor dapat menarik lebih banyak orang untuk tinggal di kawasan suburban, seperti di koridor Serpong-Bogor. Hal ini tentunya menjadi sinyal positif bagi pengembang properti yang ingin menawarkan hunian dengan harga lebih kompetitif dibanding Jakarta," ungkap Bhima belum lama ini.
Bhima juga menyoroti pentingnya peran infrastruktur sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi lokal di koridor tersebut.
"Pembangunan infrastruktur membuka peluang bisnis baru, menghidupkan sektor ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah sekitar. Dampaknya akan berkelanjutan, mengingat bahwa properti adalah sektor dengan dampak ekonomi berantai yang luas," tambahnya.
Chief Marketing Officer PT Natura City Developments Tbk Syukurman Larosa menambahkan, Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) seksi 1B yang baru diresmikan pada 30 September 2024 juga dinilai turut menambah daya pikat koridor Serpong-Bogor.
“Infrastruktur di koridor Serpong-Bogor jelas masih akan terus bertambah dan secara khusus akan meningkatkan daya tarik terhadap proyek hunian yang ada di sini seperti Serpong Natura City. Sebab akses ke berbagai daerah industri dan bisnis akan semakin mudah,” ujar Syukurman.
Selain perkembangan yang masih sangat potensial, pasar properti di koridor Serpong-Bogor mengalami tren positif, terutama di segmen rumah tapak dengan harga mulai Rp500 jutaan.
Ini mendorong PT Natura City Developments Tbk untuk menghadirkan produk baru bertajuk Orchard Park, klaster rumah tapak yang dipasarkan mulai dari Rp500 jutaan.
Terletak di dalam kawasan Serpong Natura City, Orchard Park menghadirkan konsep hunian modern Scandinavian Style yang dirancang khusus bagi keluarga muda dan profesional yang menginginkan gaya hidup seimbang antara kenyamanan dan suasana alam yang asri.
“Peluncuran resminya akan diadakan pada akhir tahun ini. Ada dua tahap pengembangan dalam Orchard Park, untuk tahap pertama akan dipasarkan 41 unit rumah tapak. Posisi Orchard Park bisa dibilang paling strategis,” tambah Syukurman.
Mengingat target konsumennya adalah keluarga muda dan profesional, maka Orchard Park kami rancang dengan konsep rumah tumbuh.
Sehingga di tiap rumah terdapat taman belakang yang sangat mumpuni dijadikan pengembangan.
Serpong Natura City yang dibangun di atas lahan seluas 210 hektare ini dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung keseimbangan antara gaya hidup modern dan keasrian alam. Orchard Park menawarkan berbagai tipe mulai dari tipe satu lantai seharga Rp500 jutaan hingga tipe dua lantai mulai Rp745 jutaan.
“Apalagi jika melihat keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang kian memperlancar mobilitas antar wilayah, maka ini jadi salah satu pilihan hunian yang sangat strategis, baik untuk tempat tinggal maupun investasi jangka panjang,” tutup Syukurman.