Meningkatkan Awareness Keamanan Siber di Industri Kesehatan

1 day ago 2
Meningkatkan Awareness Keamanan Siber di Industri Kesehatan Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk Joseph Lumban Gaol(Dok ITSEC)

PT ITSEC Asia Tbk bekerja sama dengan Perkumpulan Tenaga Informatika Rumah Sakit (Petirs) menggelar Community Workshop: Securing Your Assets in the Healthcare Industry 2024.

Pada acara yang digelar di Jakarta, Kamis (14/11), dan dihadiri 36 praktisi information technology (IT) dari rumah sakit itu, menekankan pentingnya membangun strategi keamanan siber yang kuat sebagai fokus utama bagi industri layanan kesehatan untuk saat ini.

Pasalnya, meningkatnya digitalisasi catatan kesehatan, adopsi telemedicine, dan penggunaan perangkat medis pintar membuat industri layanan kesehatan saat ini tengah menghadapi tantangan besar terkait keamanan siber dan menjadi salah satu target utama penjahat siber.

Pelanggaran keamanan yang terjadi bisa mengakibatkan kerugian finansial, membahayakan perawatan pasien, hingga berpotensi merusak kepercayaan publik.

“Jadi kami ingin memberikan awareness terhadap keamanan siber pada industri kesehatan,” ujar Senior Business Consultant PT ITSEC Asia Tbk Aldy Rizaldy.

Acara itu sekaligus membekali tim teknologi informasi, profesional kesehatan, dan manajemen dengan pengetahuan serta alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko kejahatan siber. ITSEC Asia percaya membangun strategi keamanan siber yang kuat merupakan fokus utama bagi industri layanan kesehatan untuk saat ini.

Lebih lanjut, Aldy mengatakan, acara Community Workshop itu merupakan rangkaian roadshow menuju ITSEC Asia Cybersecurity Summit 2025.
“Pada tahun depan kami akan mengadakan acara table security summit, yang rencananya dilaksanakan pada September 2025. Jadi acara Community Workshop ini semacam rangkaian yang kami buat. Kami menyasar segmentasi atau industri tertentu. Untuk acara pertama ini, industrinya adalah industri kesehatan. Industri berikutnya yakni perbankan dan asuransi,” terang Aldy.

“Jadi kami di sini ingin memberikan awareness terhadap keamanan siber. Bagaimana kami mungkin bisa bekerja sama, berkolaborasi juga seperti apa sih sebetulnya penerapan cyber security,” imbuhnya.

Aldy menegaskan penerapan cyber security mutlak dilakukan saat ini. Berdasarkan data tahun lalu, landscape keamanan cyber yang dirilis Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terdapat 403 juta anomali trafik yang terjadi di Indonesia.

“Jadi itu harus diwaspadai bersama. Bayangkan dari anomali tersebut beberapa jadi potensial cyber trap,” ujarnya.

Karena itu, jelas Aldy, sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya keamanan siber. “Harus ada awareness keamanan siber di Indonesia. Apa sih pentingnya dan keuntungan menerapkan cyber security (keamanan siber),” pungkasnya.

Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk Joseph Lumban Gaol menerangkan dengan mengamati tren saat ini, ITSEC Asia menaruh perhatian serius terhadap penguatan infrastruktur keamanan siber di sektor rumah sakit.

“Sebagai perusahaan di bidang keamanan siber, kami memahami peran penting rumah sakit dan institusi kesehatan dalam masyarakat. Kami harap forum ini dapat menjadi wadah bagi Petirs untuk terus meningkatkan struktur keamanan informasi dalam organisasi masing-masing, serta menjawab tantangan di era digital saat ini,” ujar Joseph.

Sementara itu, Head of Research & Development PT ITSEC Asia Tbk Muhammad Rasyid Sahputra menerangkan saat ini amat penting bagi pelaku industri di sektor kesehatan untuk memahami urgensi penerapan sistem keamanan informasi digital, terutama bagi rumah sakit.

“Kasus serangan siber yang terjadi di sepanjang 2024 jadi bukti bahwa serangan berbasis digital terus berevolusi. Fenomena ini menuntut kewaspadaan dan adaptasi bagi pemangku kepentingan di setiap industri dalam menghadapi ancaman-ancaman yang akan datang," pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Global Food