MOMENTUM besar bagi dunia seni rupa Indonesia akhirnya tiba. Hari ini, pameran seni rupa kontemporer bertajuk ARTSUBS resmi dibuka di halaman Pos Bloc Surabaya.
Event ini menyajikan pemetaan seni rupa kontemporer Indonesia dalam berbagai aspek terkini dan berlangsung hingga 24 November 2024.
ARTSUBS digagas oleh Rambat sebagai direktur utama, dengan dukungan tim kerja berpengalaman, termasuk Asmudjo J. Irianto sebagai art director, Nirwan Dewanto sebagai kurator, dan Army sebagai event manager.
Selain itu, ada juga Hermawan Desmanto sebagai spatial director dan Andi Rahmat sebagai visual director, serta tiga Dewan Kehormatan, yaitu Aris Utama, Karlina Supelli, dan Cahaya Manthovani.
Pameran ini dibuka secara resmi pukul 16.30 WIB oleh dua tokoh Surabaya, Sunarjo Sampoerna, kolektor seni dan pemilik Esa Art Center, serta Eri Cahyadi.
Selama sebulan penuh, ARTSUBS akan menampilkan lebih dari 200 karya dari lebih dari 150 seniman rupa Indonesia di ruang pamer seluas 3900 meter persegi.
Pos Bloc Surabaya, lokasi pemilihan pameran, merupakan bangunan historis yang pernah menjadi sekolah Presiden RI Ir. Soekarno.'Terletak di Jalan Kebon Rojo, Kel. Krembangan Selatan, lokasi ini strategis karena dekat dengan Jembatan Merah, yang berhubungan dengan sejarah Hari Pahlawan pada 10 November 1945.
Tema: Ways of Dreaming
Mengusung tema Ways of Dreaming, ARTSUBS mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi berbagai cara bermimpi dalam upaya mencapai modernitas.
Karya-karya seni rupa kontemporer yang ditampilkan menggambarkan imajinasi sosial yang mencerminkan aspirasi dan fantasi masyarakat Indonesia akan perubahan di masa kini dan masa depan.
Dalam pameran ini, seniman-seniman menjelajahi berbagai paradoks dan kritik yang muncul dari kemajuan yang dikejar masyarakat.
"Seni rupa kontemporer dianggap penting di negara-negara maju karena dapat menjadi representasi kritis terhadap masalah yang dihadapi manusia dan lingkungan mereka," ungkap Nirwan, kurator ARTSUBS.
Seni rupa kontemporer, meskipun dianggap sebagai elemen penting, masih membutuhkan dukungan untuk menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat. Absennya ruang-ruang non-komersial yang menghadirkan karya seni di kota-kota besar menjadi tantangan tersendiri. ARTSUBS hadir untuk mengisi kekosongan ini, dengan harapan Surabaya dapat menjadi pusat pertumbuhan seni kontemporer di Indonesia.
ARTSUBS bukan hanya pameran, tetapi juga merupakan platform untuk merangsang kesadaran dan imajinasi publik. Karya-karya seni yang dipamerkan tidak hanya berupa lukisan, patung, atau instalasi, tetapi juga mengandung refleksi sosial yang mendalam.
Acara Pendamping yang Menarik
Selain pameran, ARTSUBS juga menyelenggarakan berbagai acara pendamping seperti lokakarya, pentas wicara, tur pameran, dan diskusi publik. Pada Minggu, 27 Oktober, diskusi publik mengenai Kuratorial ARTSUBS akan dilaksanakan, dan pada Jumat, 1 November, diskusi tentang Seni Rupa Kontemporer Jawa Timur akan mengundang para ahli dan seniman terkemuka.
"Melalui berbagai agenda ini, ARTSUBS berusaha menjadi ajang pertemuan para kolektor, pengamat seni, serta masyarakat luas yang peduli pada perkembangan seni dan budaya," tambah Nirwan.
Dengan tiket seharga Rp100 ribu untuk umum dan Rp 50 ribu untuk pelajar, ARTSUBS menargetkan untuk merangkul hingga 100 ribu pengunjung selama masa pameran.
ARTSUBS 2024 bukan sekadar pameran seni, tetapi juga merupakan wujud mimpi besar bagi dunia seni rupa Indonesia. Dengan kontribusi dari berbagai pihak, pameran ini diharapkan dapat menjadikan Surabaya sebagai salah satu pusat seni kontemporer yang membanggakan di tingkat nasional. Dari Surabaya, untuk Indonesia. (RO/Z-10)