STROKE adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu atau berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Tanpa aliran darah yang cukup, sel-sel otak bisa mulai mati dalam beberapa menit. Stroke adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Melansir dari Sardjito, stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal atau global, yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler.
Dari data WHO, stroke menjadi penyebab kematian nomor 1 di dunia pada periode 2000 sampai 2012.
Stroke kerap kali menjadi penyebab utama kecacatan pada warga usia 45 tahun ke atas.
Derajat keparahan stroke sangat bervariasi. Sebagian pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri. Namun, cukup besar pula jumlah pasien yang mengalami gejala berat sehingga butuh bantuan untuk melakukan berbagai aktivitas.
Setelah terjadinya stroke, pasien merasa cemas dan mengalami ketergantungan yang sangat besar terhadap orang lain. Untuk itu sangat perlu kita memahami dan mengetahui perawatan pasien pascastroke di rumah.
Selama perawatan di rumah, anggota keluarga berperan sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan pasien untuk mandiri, meningkatkan rasa percaya diri pasien, meminimalkan kecacatan, serta mencegah terjadinya serangan ulang stroke.
Lantas, bagaimana cara anggota keluarga dalam menangani pasien stroke yang dirawat di rumah? Simak penjelasannya.
Perawatan penderita stroke di rumah memerlukan perhatian khusus dari anggota keluarga.
Melansir dari berbagai sumber, berikut cara-cara yang bisa dilakukan oleh anggota keluarga dalam merawat penderita stroke di rumah.
1. Membersihkan pasien dan tempat tidurnya
Saat pagi tiba, hal yang harus dilakukan saat merawat pasien stroke adalah memandikan dan membersihkan tempat tidur atau kamarnya.
Dalam urusan memandikan bisa dengan mengajak pasien ke kamar mandi dan bisa juga dengan menggosok kulit pasien menggunakan kain basah di tempat tidur.
Tidak lupa untuk membantu membersihkan gigi dan mulut pasien dengan menggosok gigi setiap hari minimal 1 kali sehari yaitu pada pagi hari.
2. Memberikan kebutuhan makan pasien
Beberapa pasien stroke hanya dapat mengonsumsi makanan dalam bentuk cair seperti jus dan susu. Mulailah menyiapkan makanan yang disukai pasien atau buatkan makanan khusus untuk penderita stroke.
3. Mendampingi pasien
Memberikan pendampingan bertujuan untuk mengembalikan kemandirian dan kepercayaan diri (Psikologis) untuk pasien.
Mendampingi pasien baik saat pasien berbaring di tempat tidur atau pun duduk di kursi roda sangat diperlukan untuk memberikan perhatian khusus kepadanya.
Berikanlah movitasi atau ceritakan hal-hal yang membuatnya nyaman. Jangan biarkan pasien stroke terlalu lama. Tidak ada salahnya untuk berkeliling ruangan rumah menggunakan kursi roda.
4. Membantu penderita stroke untuk bergerak
Mendampingi pasien stroke untuk melakukan kegiatan seperti mobilitas atau melakukan terapi pergerakan lengan kaki dan tangan.
Membawa pasien untuk berkeliling halaman rumah dan menikmati sinar matahari pada hari sangat cocok untuk mengembalikan kemandirian dan kepercayaan diri seorang pasien stroke.
Waktu yang tepat untuk berjemur adalah pukul 07:30-09:00 setiap pagi.
5. Memberikan terapi bicara
Beberapa penderita stroke ada yang kehilangan fungsi gerak mulut baik dalam hal kemampuan untuk berbicara atau pun menelan.
Diperlukan terapi khusus bicara agar pasien stroke dapat melatih kekuatan rahang dan kemampuan berbicara.
6. Memberikan pelatihan kesehatan otak
Kondisi stroke dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, bahkan kehilangan memori otak. Melakukan terapi memori dapat dilakukan untuk membantu pasien stroke mendapatkan kembali memori yang hilang tersebut.
Selain itu juga dapat berfungsi untuk mempertahankan atau mencegah hilangnya momori pikiran yang dimiliki oleh pasien stroke.
Cara untuk melakukan pelatihan kesehatan otak kepada pasien stroke bisa dengan memberikan permainan yang membutuhkan kemampuan berpikir.
7. Membantu penderita stroke dalam mobilitas
Penderita stroke yang mampu melakukan mobilitas seperti berjalan dapat dibantu menggunakan walker atau tongkat bantu berjalan.
Bantulah langkah demi langkah pasien stroke untuk berjalan, jangan memaksa jika pasien tidak mampu berjalan lagi.
8. Mengatur lingkungan rumah
Buat lingkungan rumah aman, seperti memasang pegangan di kamar mandi atau tempat tidur, singkirkan benda-benda yang bisa menyebabkan jatuh, dan memastikan akses mudah untuk penderita stroke.
9. Manajemen obat
Pastikan pasien meminum obat sesuai jadwal. Obat-obatan seperti pengencer darah, antihipertensi, atau obat untuk Kolesterol biasanya diperlukan.
Perhatikan efek samping obat dan konsultasikan dengan dokter jika ada masalah. (Z-1)