PILGUB Bali mulai memanas. Paket yang bertarung adalah Paslon nomor urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dan Paslon nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). Namun survei terakhir menunjukkan, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2 Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) unggul atas paslon Mulia PAS (Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana). Elektabilitas Koster-Giri mencapai 70,7 persen sementara Mulia PAS hanya meraih 28,5 persen.
Temuan ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh View Data Indonesia pada periode 26 Oktober hingga 2 November 2024. Hasil survei ini di publish, pada Sabtu pagi 16 November 2024.
Peneliti View Data Iman Suhirman menjelaskan, hasil survei Pilgub Bali 2024, pasangan Wayan Koster-Giri Prasta unggul mutlak dari pasangan Made Muliawan Arya-Agus Suradnyana.
Iman menjelaskan, elektabilitas pasangan pasangan Wayan Koster-Giri Prasta saat ini unggul dari pasangan Made Muliawan Arya-Agus Suradnyana dengan selisih di atas 40 persen. Temuan ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh View Data Indonesia pada periode 26 Oktober hingga 2 November 2024.
Pasangan Wayan Koster dan Giri Prasta mendapatkan dukungan sebesar 70,4% sementara pasangan Made Muliawan Arya-Agus Suradnyana hanya memperoleh dukungan 28,5% dan responden yang masih menyatakan “Tidak Tahu/Rahasia” sebesar 1,1%.
Iman menjelaskan, perolehan elektabilitas Koster-Giri ini relatif stabil jika dibandingkan dengan survei bulan September, dimana elektabilitasnya 70,7%. Sedangkan pasangan De Gadjah-Agus meskipun ada kenaikan dari 26% pada survei bulan September menjadi 28,5% pada survei awal November ini, namun kenaikannya masih dalam margin of error 2%. "Bisa dikatakan kalau perolehan kedua paslon ini sudah stabil." katanya.
Iman menyampaikan, keunggulan elektabilitas pasangan Koster-Giri dalam survei kali ini tak lepas dari tingkat kepuasan kinerja dari Wayan Koster ketika menjadi Gubernur Bali pada periode sebelumnya. Dan juga kepuasan pada kinerja Giri Prasta saat menjadi Bupati Badung dua periode.
Menurut hasil survei, masyarakat Bali yang puas pada kinerja Wayan Koster saat menjadi Gubernur periode pertama mencapai 84,2%. Sementara warga Kabupaten Badung yang puas pada kinerja Giri Prasta saat menjadi Bupati mencapai 94,4%. "Kepuasan pada kinerja mereka berdua ini yang paling banyak disebut oleh responden sebagai alasan kenapa memilih pasangan Koster-Giri," ujarnya dalam rilis yang diterima media ini.
Dia menjelaskan, pasangan Koster-Giri ini unggul di semua wilayah. Keunggulan tertinggi ada di Kabupaten Gianyar dimana elektabilitas Koster-Giri mencapai 81% , di Kabupaten Tabanan elektabilitasnya mencapai 75% dan di Kabupaten Badung elektabilitasnya sudah diangka 74,8%.
"Keunggulan pasangan Giri-Koster juga karena faktor partai pengusung. Konstituen PDI Perjuangan mayoritas atau sekitar 95,5% menyatakan akan memilih Koster-Giri dalam pilgub Bali november ini," sebutnya.
Temuan lain dalam hasil survei tersebut yang menarik kata dia yakni semakin mendekati hari pemilihan (pencoblosan), justru tingkat Swing Voter pemilih di Bali mengalami penurunan dari 34,5% pada survei September menjadi 15,3% di survei awal November ini.
Pasangan Koster-Giri yang sudah punya elektabilitas 70,4% terdiri dari 86,7% nya adalah pemilih loyal (strong voter) dan sekitar 13,3% adalah swing voter. Jika dihitung maka strong voter dari pasangan Koster-Giri mencapai 61% dari total semua pemilih. Ini menjadi modal besar karena angka strong voternya sudah diatas 50% +1.
Ia menambahkan, sementara strong voter pasangan De Gadjah-Agus dari 28,5% elektabilitasnya sekitar 83,2% adalah pemilih loyalnya atau setara dengan 23,7% dari semua pemilih.
Iman mengatakan, survei View Data ini dilakukan dengan sampel sebanyak 400 responden di 8 Kabupaten dan 1 Kota sehingga jumlah semua sampel berjumlah 3.600 responden. Pemilihan responden dengan metode multistage random sampling dengan tingkat margin of error sebesar +/- 2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terdiri dari warga Bali yang telah memiliki hak pilih, atau mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden tersebar di 57 Kecamatan yang ada di Provinsi Bali dengan sampel di setiap kecamatan berjumlah antara 30 sampai 150 responden. Untuk analisa terhadap Provinsi Bali secara keseluruhan dilakukan pembobotan agar keterwakilan sampel proporsional terhadap jumlah pemilih di masing-masing kabupaten/kota. (Z-9)