GANDA putra bulu tangkis Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin mengaku siap menjalani pertemuan perdana melawan seniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, di perempat final Kumamoto Masters 2024.
"Kami senang ganda putra sudah memastikan satu tempat di semifinal. Besok bertemu kakak kami, Fajar/Rian, pastinya kami harus lebih yakin dan percaya diri," kata Fikri, dikutip dari keterangan PP PBSI, Kamis (14/11).
"Kami harus berani karena dua-duanya mau menang dan ini akan jadi pertemuan pertama kami di laga resmi," tambahnya.
Adapun Fikri/Daniel melangkah ke babak delapan besar setelah meraih kemenangan atas wakil Taiwan Liu Kuang Heng/Yang Po Han, dua gim langsung dengan skor 21-13, 21-18, di partai 16 besar.
Mengenai jalannya pertandingan, Fikri/Daniel, yang turun sebagai unggulan kedelapan di turnamen BWF Super 500 itu, mengatakan mereka bisa tampil dengan tenang dan melancarkan strategi permainan dengan baik.
"Kami berkaca di pertandingan sebelumnya, sudah evaluasi dan hari ini kami bisa bermain lebih tenang dan lebih baik," ungkap Fikri.
"Kami dengan Yang Po Han sudah sering bertemu, sudah tahu cara bermainnya. Jadi tadi berusaha menerapkan strategi dengan baik, Puji Tuhan berhasil," timpal Daniel.
Sementara itu, Fajar/Rian menegaskan tidak mau lengah menghadapi junior mereka Fikri/Daniel.
X-@INABadminton--Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto
"Besok lawan teman sendiri, Fikri/Daniel yang merupakan pasangan baru. Mempunyai semangat baru dengan skill individu yang sangat bagus," kata Fajar.
"Kami tidak boleh lengah sedikit pun karena kami tahu mereka luar biasa, terlihat di latihan selama ini. Kami akan mencoba melakukan yang terbaik," tambahnya.
Fajar/Rian melangkah ke babak delapan besar setelah meraih kemenangan atas pasangan Malaysia Man Wei Chong/Kai Wun Tee di partai kedua
melalui rubber game ketat 21-17, 19-21, dan 21-19.
"Pertandingan yang berjalan sangat seru, sangat ramai, poin demi poin saling mengejar. Di gim pertama kami tertinggal tapi bisa menang,
sebaliknya di gim kedua kami kalah setelah sempat unggul," kata Fajar.
Menurut unggulan ketiga itu, arah angin di arena pertandingan sangat berpengaruh untuk pertandingan ganda.
Di gim pertama, juara bertahan All England itu mengaku lebih mudah menekan karena posisinya menang angin, lalu sebaliknya di gim kedua.
"Masuk gim ketiga, kami bisa unggul 11-7 di interval lalu bisa mempertahankan keunggulan di paruh akhir laga. Lawan sempat mengejar tapi kami beruntung, mereka ada melakukan kesalahan di poin terakhir," ungkap Fajar.
"Setelah interval gim ketiga kami berusaha tidak banyak mengangkat bola untuk mengurangi serangan mereka. Kalaupun harus terpaksa mengangkat bola, kami mencoba lebih siap di pertahanannya," ujar Rian. (Ant/Z-1)