WARGA di Amerika Serikat akan menuju tempat pemungutan suara untuk pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden, hari ini (5/11).
Mengutip dari The Guardian, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Kamala Harris dan capres dari Partai Republik Donald Trump, bertarung sengit dan hampir tidak ada perbedaan pemilih antara keduanya dalam jajak pendapat nasional yang hampir tidak berubah dalam beberapa minggu.
Di tujuh negara bagian yang penting yakni Michigan, Wisconsin, Pennsylvania, Arizona, Nevada, Georgia dan North Carolina adalah gambarannya sama.
Jajak pendapat baru-baru ini tidak dapat menemukan pola atau keuntungan yang jelas bagi Harris atau Trump dalam pertarungan pemilu ini. Meskipun sebagian besar ahli sepakat bahwa siapa pun yang memenangkan negara bagian Rust belt state, Pennsylvania kemungkinan besar akan mendapatkan keuntungan yang jelas.
“Jika kita memenangkan Pennsylvania, kita memenangkan segalanya,” kata Trump, 78, pada rapat umum di Reading, sudut tenggara negara bagian itu, pada hari terakhir kampanye yang padat.
Kemudian, di Pittsburgh, dia menggambarkan pemilu tersebut sebagai pilihan antara zaman keemasan Amerika jika dia kembali ke Gedung Putih atau akan merasakan empat tahun kesengsaraan, kegagalan dan bencana di bawah kepemimpinan Harris.
Harris, 60, menghabiskan sepanjang hari Senin (4/11) di Pennsylvania dan selesai di Philadelphia, di mana ia bergabung dengan penyanyi Lady Gaga dan tokoh TV Oprah Winfrey, yang memperingatkan ancaman Trump terhadap demokrasi.
“Kita tidak boleh diam saja,” kata Winfrey
“Jika kami tidak hadir besok, kemungkinan besar kami tidak akan mempunyai kesempatan untuk memberikan suara lagi,” ujarnya.
Negara bagian swing states yang akan menentukan pemilu, karena berada di bawah sistem politik Amerika yang kompleks. Hasilnya ditentukan bukan oleh suara rakyat nasional tetapi oleh lembaga pemilihan atau electoral college yang mana jumlah pemilih di setiap negara bagian diukur berdasarkan jumlah penduduknya.
Masing-masing kandidat membutuhkan 270 suara di lembaga pemilihan untuk meraih kemenangan, dan medan pertempurannya terdiri dari negara-negara bagian yang jajak pendapatnya menunjukkan bahwa suatu negara bagian bisa mendapatkan hasil yang terbaik.
Lebih dari 78 juta surat suara awal telah diberikan namun hasilnya mungkin tidak dapat diketahui dengan cepat. Dengan pemungutan suara yang sangat ketat, hasil penuh di negara-negara bagian yang kritis sepertinya tidak akan tersedia pada Selasa (5/11) malam dan bahkan mungkin tidak akan muncul pada hari Rabu (6/11).
Kondisi ini akan membawa Amerika dan dunia yang lebih luas dalam kegelisahan mengenai siapa yang mungkin muncul sebagai presiden Amerika berikutnya.
Pemilu ini mengakhiri kampanye pemilu yang luar biasa dan dalam banyak hal belum pernah terjadi sebelumnya. Kampanye yang telah memecah belah masyarakat Amerika dan meningkatkan tingkat stres banyak warga Amerika di tengah peringatan akan terjadinya kerusuhan sipil, terutama dalam skenario di mana Harris menang dan Trump menolak hasil pemilu. (H-3)