PONDOK Pesantren Salaf Tegalrejo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sedang mengembangkan usaha pusat grosir pesantren sebagai bagian dari program inkubasi bisnis kemandirian. Program ini turut didorong oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia.
Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said pembangunan pusat grosir pesantren merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi pesantren.
"Melalui pusat grosir ini, pesantren dapat mengembangkan kegiatan wirausaha yang berkelanjutan dan juga menguntungkan pesantren dengan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar," kata Basnang dalam keterangan resmi, Minggu (17/11).
Pusat grosir ini diharapkan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi pesantren yang dapat mendukung operasional dan pembangunan infrastruktur pendidikan. Selain itu, pusat grosir ini juga berpotensi memperkuat ekonomi lokal dengan meningkatkan produksi dan distribusi barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sembako, alat tulis, buku, pakaian, dan perlengkapan ibadah yang sangat dibutuhkan oleh pesantren dan masyarakat di sekitar Tegalrejo.
Pesantren Salaf Tegalrejo dikatakan bukan hanya berperan sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai agen pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Program inkubasi bisnis ini mengintegrasikan dakwah dengan keterampilan sehari-hari, memungkinkan pesantren untuk memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para santrinya.
“Melalui program ini, kami berharap para santri tidak hanya dibekali ilmu agama tetapi juga keterampilan untuk mandiri secara ekonomi, yang sangat dibutuhkan di era sekarang,” tambah Basnang.
Ia menjelaskan tim pengelola melakukan beberapa persiapan matang, termasuk studi pasar yang mencakup analisis kebutuhan pasar pesantren, identifikasi pesaing, dan segmentasi pasar. Selain itu, mereka juga menyusun rencana bisnis yang jelas, dengan visi dan misi jangka panjang untuk memastikan kelangsungan usaha ini.
Rencana operasional yang matang, termasuk penggunaan teknologi untuk sistem kasir dan pencatatan keuangan diharapkan dapat mempermudah pengelolaan bisnis ini. Platform digital juga menjadi bagian dari strategi untuk memperluas jangkauan pasar dan memudahkan transaksi dengan pelanggan.
Keberadaan Pusat Grosir Pesantren di Tegalrejo mendapat respon positif dari berbagai kalangan masyarakat setempat. Siti yang merupakan ibu rumah tangga mengaku terbantu dengan kehadiran pusat grosir pesantren tersebut.
"Ini sangat membantu saya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harganya lebih terjangkau, dan lokasinya dekat, jadi saya tidak perlu jauh-jauh ke pasar," ucapnya.
Slamet yang berprofesi sebagai petani juga merasakan betul manfaat dari keberadaan pusat grosir yang digagas Pesantren Salaf Tegalrejo.
“Dengan adanya pusat grosir ini, kami merasa lebih mudah mendapatkan barang-barang kebutuhan. Pesantren memang semakin maju dan berperan dalam mendukung ekonomi masyarakat," pungkasnya. (J-3)