BELAKANGAN ini, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin marak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Salah satu daerah yang terdampak adalah Kecamatan Blambang Umpu, khususnya di Kelurahan Blambang Umpu dan Kampung Gunung Sangkara, Kabupaten Way Kanan.
Banyak warga yang terpaksa dirawat di klinik dan rumah sakit setempat akibat penyakit ini.
Dalam sebuah wawancara, Ferdiansyah, seorang anggota keluarga dari pasien DBD, mengungkapkan bahwa penyebaran penyakit ini disebabkan oleh kurangnya antisipasi dari Dinas Kesehatan setempat.
Ia mendesak agar pihak Dinas segera mengambil tindakan untuk menanggulangi wabah DBD yang semakin mengkhawatirkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Way Kanan, Srikandi, menegaskan bahwa laporan mengenai wabah DBD akan ditindaklanjuti sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.
Srikandi juga menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan guna menekan penyebaran penyakit DBD.
Apa Penyebab Terjadinya DBD?
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini menyebarkan virus setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya.
Penyakit DBD biasanya meningkat pada musim hujan, dan seluruh wilayah di Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit ini karena nyamuk penularnya sudah tersebar luas di lingkungan perumahan maupun tempat umum.
Saat ini, Indonesia telah mencatat sekitar 88.593 kasus DBD dengan 621 kematian.
Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
Menurut World Health Organization (WHO), gejala DBD meliputi:
- Demam Tinggi: berlangsung selama 2-7 hari.
- Nyeri Otot: rasa sakit yang menyeluruh di tubuh.
- Kekurangan Trombosit: jumlah trombosit dalam darah kurang dari 1.000.000/μL.
- Hemokonsentrasi: peningkatan nilai hematokrit sebanyak 20% atau lebih dibandingkan dengan nilai pada masa penyembuhan.
- Pendarahan: gejala dapat berupa mimisan, muntah darah, tinja berwarna hitam, dan bintik-bintik merah di kulit.
Cara Pencegahan DBD
Pencegahan DBD yang paling efektif dikenal dengan istilah “3M Plus”. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
- Menutup Rapat Tempat Penampungan Air: Pastikan tidak ada genangan air yang dapat menjadi tempat bertelurnya nyamuk.
- Menguras Bak Mandi: Lakukan pengurasan minimal sekali seminggu.
- Mendaur Ulang Barang Bekas: Singkirkan barang-barang bekas yang tidak terpakai agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, beberapa tindakan pencegahan tambahan yang dapat dilakukan adalah:
- Menabur larvasida di tempat penampungan air.
- Menggunakan kelambu saat tidur untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Memelihara ikan pemakan jentik di kolam.
- Memasang obat nyamuk di rumah.
- Memeriksa jentik secara berkala di lingkungan sekitar.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, diharapkan penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Way Kanan dapat diminimalisir dan masyarakat bisa terhindar dari bahaya penyakit ini. (Z-10)
Sumber:
- Kemenkes