PENYAKIT tuberkulosis (TB) di Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok dengan jumlah kasus mencapai 824 ribu dan kematian sebanyak 93 ribu per tahun, yang setara dengan 11 kematian per jam. Untuk menangani hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berencana melakukan skrining massal yang dilaksanakan tahun ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes, menyatakan bahwa dari estimasi 824 ribu kasus TB di Indonesia, hanya 49% yang berhasil ditemukan dan diobati, sementara sekitar 500 ribu orang lainnya belum mendapat pengobatan dan berisiko menjadi sumber penularan.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan memfasilitasi masyarakat dalam pencegahan penyakit melalui skrining kesehatan. Kemenkes telah menjamin pembiayaan gratis untuk 14 jenis penyakit, antara lain: skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kanker serviks, kanker payudara, TB, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Apa itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Organ tubuh yang biasanya diserang adalah paru-paru, namun TB juga dapat menyerang organ lain, seperti tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung. Gejala umum yang muncul pada penderita TB meliputi batuk yang berlangsung lama, demam, keringat malam, penurunan berat badan, dan rasa lelah yang berlebihan.
Gejala Tuberkulosis
Gejala utama tuberkulosis (TB) adalah batuk yang berlangsung terus-menerus, baik berdahak maupun tidak berdahak, lebih dari tiga minggu. Selain itu, beberapa gejala lainnya yang sering muncul antara lain demam yang tidak kunjung reda, menggigil, dan meriang dalam jangka waktu lama. Penderita TB juga dapat merasakan sesak napas, nyeri dada, serta penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas. Batuk yang dialami penderita TB terkadang disertai dengan dahak bercampur darah, yang merupakan tanda adanya kerusakan pada paru-paru.
Pencegahan Tuberkulosis
-
Konsumsilah makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar lebih kuat melawan infeksi.
-
Pastikan sirkulasi udara dirumah berjalan dengan baik, seperti dengan membuka pintu dan jendela setiap pagi agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar.
-
Jemur alas tidur secara rutin untuk menghindari kelembaban yang dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri.
-
Berikan suntik vaksin BCG pada anak usia di bawah 5 tahun untuk mencegah bentuk TB yang lebih berat, seperti meningitis dan TB milier.
- Lakukan olahraga secara rutin, minimal dua kali seminggu, untuk menjaga kebugaran tubuh.
- Hindari merokok, karena merokok dapat melemahkan daya tahan tubuh dan memperburuk kondisi paru-paru.
- Jangan buang dahak atau meludah sembarangan untuk mencegah penyebaran bakteri TB kepada orang lain.
- Terapkan etika batuk dan bersin yang benar, yaitu dengan menutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau siku tangan untuk mengurangi risiko penularan.
(Kemenkes/P-5)