TIM SAR Gabungan berhasil mengevakuasi sembilan jenazah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (4/11). Korban terdiri dari empat perempuan dan lima laki-laki.
Satu korban bernama Us, seorang laki-laki asal Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, dalam kondisi kritis dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hendrikus Fernandez, Larantuka.
“Hasil operasi SAR tim gabungan pada hari pertama ini berhasil mengevakuasi sembilan jenazah korban letusan Gunung Lewotobi, semuanya dievakuasi dari Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere Supriyanto Ridwan.
Menurutnya, lima jenazah telah dimakamkan di Desa Klatanlo, dua jenasah di Maumere, Kabupaten Sikka, satu jenazah di Bajawa, Kabupaten Ngada, dan satu jenasah lagi di Desa Lewotobi, Flores Timur.
"Penguburan dilakukan oleh pihak keluarga masing-masing, sementara korban yang kritis mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," tandas Ridwan.
Berdasarkan data dari BPBD Flores Timur, hingga pukul 17.00 WITA, jumlah pengungsi akibat erupsi mencapai 1.403 orang. Para pengungsi ditempatkan di Desa Bokang sebanyak 616 orang dan Desa Konga sebanyak 787 orang.
Identitas korban meninggal meliputi:
- Kanisius Laga Lajar (laki-laki)
- Agustina Luo Luon (perempuan)
- Andreas Baha Lajar (laki-laki)
- Paskalis Yohanes Goe Lajar (laki-laki)
- Theresia Toja (perempuan)
- Yohanes Baha Buto Lajar (laki-laki)
- Yosefina Kedang (perempuan)
- Suster Nikolin Pajo, SSpS (perempuan)
- Yohanes Witin (laki-laki)
Menurut catatan BPBD, jumlah warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencapai 10.295 orang, yang tersebar di 14 desa di tiga kecamatan. Terdapat enam desa di Kecamatan Wulanggitang, empat desa di Kecamatan Ile Bura, dan empat desa lainnya di Kecamatan Titehena.
Empat Bandara Lumpuh
Sementara itu, empat bandara di Pulau Flores lumpuh total akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Tiga dari empat bandara ditutup sejak pagi hari, yaitu Bandara Gewayantana di Kabupaten Flores Timur, Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, dan Bandara Soa di Kabupaten Ngada, karena abu vulkanik menutup jalur penerbangan.
Sedangkan Bandara Frans Seda di Kabupaten Sikka telah tutup selama satu bulan terakhir, juga karena dampak abu vulkanik dari Gunung Lewotobi.
I Gusti Ngurah Yudi Saputra, Pgs Legal Departement Head Legal, Compliance and Stakeholder Relation Bandara El Tari Kupang, menyampaikan bahwa tiga pesawat gagal terbang dari Bandara El Tari Kupang menuju tiga bandara tersebut pada Senin pagi.
Ketiga pesawat itu adalah Wings Air IW 1831 tujuan Bandara Hasan Aroeboesman, Wings Air IW 1931 tujuan Bandara Gewayantana, dan Wings Air IW 1927 tujuan Bandara Soa. (Z-10)