Stroke Hemoragik: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan

2 weeks ago 6
 Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan pendarahan yang dapat merusak jaringan otak dan membahayakan nyawa. (freepik)

STROKE hemoragik adalah kondisi darurat medis yang mengancam jiwa, terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Istilah "hemoragik" merujuk pada pendarahan di dalam tubuh, dalam konteks ini, pendarahan tersebut mengganggu sirkulasi normal di otak. 

Ketika darah mengalir ke ruang yang tidak seharusnya. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, merusak sel-sel otak, dan menghalangi aliran oksigen yang sangat diperlukan.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala stroke hemoragik bisa muncul secara tiba-tiba dan sering kali sangat parah. Beberapa gejala yang patut diperhatikan meliputi:

  • Sakit kepala yang mendadak dan sangat kuat seperti rasa sakit yang belum pernah dialami sebelumnya.
  • Kesulitan berbicara atau memahami bahasa (afasia).
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
  • Pusing atau vertigo.
  • Kekakuan leher, mual, dan muntah.
  • Kejang atau kehilangan kesadaran.

    
Untuk mengenali tanda-tanda stroke lebih cepat, ingatlah akronim BE FAST:

  • Balance: Perhatikan kehilangan keseimbangan.
  • Eyes: Waspadai perubahan penglihatan mendadak.
  • Face: Senyum untuk melihat apakah wajah tidak simetris.
  • Arms: Angkat kedua lengan; jika salah satu lengan melorot, itu tanda bahaya.
  • Speech: Apakah bicara terdengar tidak jelas?
  • Time: Jika Anda melihat tanda-tanda ini, segera hubungi bantuan medis.

Apa Penyebab Stroke Hemoragik?

Stroke hemoragik sering disebabkan segala hal yang merusak pembuluh darah di otak. Penyebab paling umum adalah tekanan darah tinggi. Namun, beberapa faktor lain juga dapat berkontribusi, seperti:

  • Aneurisma otak: Pembesaran abnormal pada dinding pembuluh darah yang dapat pecah.
  • Tumor otak: Pertumbuhan abnormal yang dapat merusak jaringan sekitarnya.
  • Cedera kepala: Trauma fisik yang dapat memecahkan pembuluh darah.
  • COVID-19: Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat memicu komplikasi yang berujung pada stroke.
  • Penyakit Moyamoya dan angiopati amiloid serebral.

Stroke hemoragik dapat dibagi menjadi dua kategori utama:

  1. Pendarahan intraserebral: Ketika pembuluh darah di dalam otak pecah, menyebabkan tekanan pada jaringan otak.
  2. Pendarahan subaraknoid: Terjadi di ruang antara otak dan lapisan pelindungnya. Pembuluh darah yang pecah dalam area ini dapat menyebabkan tekanan yang signifikan.

Pencegahan Stroke Hemoragik

Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko stroke hemoragik. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

  • Mengelola tekanan darah: Menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat adalah langkah paling penting. Jika Anda memiliki hipertensi, ikuti saran dokter untuk pengobatan dan perubahan gaya hidup.
  • Diet sehat: Konsumsi makanan bergizi dan jaga berat badan ideal.
  • Aktivitas fisik: Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung.
  • Pemeriksaan rutin: Kunjungi penyedia layanan kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan tahunan.
  • Berhenti merokok: Menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Stroke hemoragik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan mengenali gejala dan faktor risiko, serta mengambil langkah pencegahan yang tepat, kita bisa melindungi diri dari ancaman stroke. 

Edukasi dan kesadaran tentang kesehatan adalah kunci untuk mencegah stroke dan meningkatkan kualitas hidup. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala stroke, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis. (Cleveland Clinic/Z-3)

Read Entire Article
Global Food