Prodi Doktor Ilmu Akuntansi Unpad Gelar PKM Fokus Peningkatan Kapasitas UMKM

2 weeks ago 3
Prodi Doktor Ilmu Akuntansi Unpad Gelar PKM Fokus Peningkatan Kapasitas UMKM Ilustrasi(Dok Unpad)

PROGRAM Studi (Prodi) Doktor Ilmu Akuntansi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran ( FIEB-Unpad), Bandung, menggelar Program pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang fokus pada peningkatan kapasitas UMKM.

Kegiatan ini terlaksana di kantor Kadin Kota Bandung belum lama ini dengan tema “Inklusivitas Peningkatan Kapasitas UMKM untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Melalui Penguatan Pembiayaan dan Literasi keuangan Berbasis Digital” yang bekerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan RI, Kadin Kota Bandung, dan PT. Pegadaian (Persero).

Dalam keterangannya yang diterima hari ini, N. Heriyah selaku Ketua Pelaksana sekaligus mahasiswa program Doktor Ilmu Akuntansi, FIEB Unpad, mengutarakanterselenggaranya kegiatan didasari  semangat memajukan UMKM khususnya di kota Bandung.

Menurutnya, pengetahuan penting bagi dunia UMKM seperti pencatatan keuangan, pelaporan keuangan maupun aspek permodalan masih menjadi problem yang belum terselesaikan.

Heriyah mengutarakan  hal ini perlu menjadi perhatian sekaligus dukungan kelembagaan untuk peningkatan kapasitas UMKM kedepannya.
“Jadi ,kami berkolaborasi dengan KADIN kota Bandung, Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan RI, serta pihak Pegadaian untuk bersama mengupayakan solusi atas problematika tersebut,” tukasnya.

Dikatakanpemahaman bagi UMKM pada aspek pencatatan, pelaporan keuangan, maupun permodalan sangat berguna bagi pengajuan bantuan permodalan dalam skema non-bank.

“Sebenarnya yang unik kita mengarahkan UMKM untuk bantuan modal yang non-bankable, atas dasar itu bagaimana caranya  kita bisa bantu UMKM tanpa mempersulit mereka,” tegasnya.

Menurut Heriyah terdapat lima sektor bidang usaha dalam kegaitan baik seminar, pelatihan, dan pameran produk UMKM yakni fashion, makanan, minuman, handycraft, dan jasa.

Pada kesempatan sama, Petrolis Nusa Perdana yang juga  anggota panitia dan mahasiswa Doktor Ilmu Akuntansi, mengatakan  kegiatan tersebut tidak hanya sekedar pelatihan dan penguatan kapasitas, kegiatan ini juga memberikan bimbingan dan pendaftaran HAKI Merk produk/jasa mereka dengan berbagai penilaian dan pertimbangan bagi peserta terpilih.

Sementara itu Prof Harry Suharman Ketua program Studi Doktor Ilmu Akuntansi FEB UNPAD dalam sambutannya mengapresiasi  kegiatan yang bersifat kolabroasi lintas sektor guna memperkuat kapasitas UMKM lokal.

Menurutnya sebagai akademisi, para mahasiswa Doktoral Ilmu Akuntansi harus bisa menjadi jembatan dan mendetailkan permasalahan UMKM serta dapat memetakan solusi strategis diantara pemerintah, UMKM dan sektor swasta seperti penyelenggaraan kegiatan PKM ini.

“Semua ini dilakukan agar UMKM kita bisa naik kelas dan berkembang dengan baik,” ungkapnya.

Dirinya berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi kerjasama yang berkelanjutan dari hal yang pertama kali dilakukan kembali setelah era COVID berlalu.

SmProf Wahyudin Zarkasyi dosen pengampu mata kuliah Kapabilitas Akademik Prodi Doktor Ilmu  Akuntansi dalam sambutannya juga mengapresiasi kolaborasi dalam upaya peningkatakan kapasitas UMKM itu. Hemat dia, UMKM yang sebagian besar adalah usaha yang menopang ekonomi rumah tangga dan kebanyakan pelakunya adalah kaum wanita merupakan tonggak penting ekonomi nasional.

“Kalau kita tahu selama ini naik kelas bagi UMKM hanya sebatas ucapan saja, dan ini adalah bentuk pengimplementasian tersebut, dan sebagai akademisi ini bagian dari upaya menjembatani kolaborasi multi sektor,” pungkasnya.

Sementara itu, Ridwan Kurniawan sebagai Direktur Eksekutif KADIN Kota Bandung menyambut baik kegiatan PKM yang sekaligus mengadvokasi kapasitas UMKM itu. Pihaknya juga akan terlibat dalam memfasilitasi berkaitan pengembangan UMKM serta membantu permodalan bagi UMKM terpilih dalam program tersebut.

“Semoga tidak berhenti di sini dan semoga program ini dapat bermanfaat bagi UMKM kedepannya,” tukasnya.

Djoko Koes Hery Soeryanto dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan RI, mewakili Muhammad Yusuf Direktur Kerjasama dan Pembiayaan PIP pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kendala saat ini bagi pelaku UMKM adalah bagaimana mekanisme membentuk badan legal yang dapat menerima skema permodalan investasi.

Hal ini menurutnya adalah bagian dari kurangnya akses pengetahuan untuk mengelola pencatatan maupun bentuk pelaporan hasil usaha secara tepat dan berkala sebagai pedoman penilaian usaha.
Dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi jalan bagi pendampingan UMKM terutama di kota Bandung untuk dapat naik kelas dalam menjalankan usahanya kedepan.(H-2)

Read Entire Article
Global Food