Obrolan Budayawan: Kendati Telat, Kehadiran Kementerian Kebudayaan Tetap Dibutuhkan

2 weeks ago 5
 Kendati Telat, Kehadiran Kementerian Kebudayaan Tetap Dibutuhkan Ilustrasi(MI/Rendy Ferdiansyah)

BUDAYAWAN dan Sejarahwan Kepulauan Bangka Belitung Dato' Ahmad Elvian menegaskan kementerian kebudayaan dipandang sangat dibutuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketegasan itu di sampaikanya saat menjadi narasumber dalam obrolan budaya di Sungailiat bertajuk "Urgensi Kementerian Kebudayaan Bagi Penggerak Budaya" di Pundok Atok Kulop. Kamis (31/10).

"Kementerian kebudayaan ini sangat dinanti dan di tunggu kehadiran di rentang wilayah yang luas ini, agar budaya bisa terurus dengan baik. Kebudayaan itu kompleks dan sistem yang berlaku dimasyarakat itu semuanya hasil dari budaya," kata Akhmad Elvian

Sekretaris Lembaga Adat Melayu Negeri Serumpun Sebalai itu juga memandang kehadiran Kementerian Kebudayaan sebuah keharusan bagi bangsa Indonesia yang memiliki beragam budaya.

"Kebudayaan itu adalah budi dan daya yang lahir dari cipta, rasa dan karsa manusia. Bayangkan ada 700an lebih suku di Indonesia, beragam bahasa dan adat istiadatnya, sangat kompleks bukan sekedar seni musik, tari atau secara mikro saja tapi juga harus dipandang dari sisi makronya, ya mudah-mudahan dengan lahirnya kementerian kebudayaan pengelolaan kebudayaan akan lebih terurus dan terbina dengan baik," ujarnya.

Sementara, budayawan muda Kepulauan Bangka Belitung, Ahmadi Sofian menilai dengan lebel Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya, kehadiran Kementerian Kebudayaan dirasakannya sedikit telat, meskipun ia tetap optimis terhadap upaya yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kebudayaan di Kabinet Merah Putihnya

"Indonesia ini negara besar, budayanya sangat-sangat banyak dan itulah kekayaan hakiki kita, sebetulnya sudah telat tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali, walau bagaimanapun saya tetap optimis urusan budaya ini akan menjadi lebih baik ketika ini ada kementerian sendiri, jadi kebudayaan tidak bercampur aduk lagi dengan Pariwisata, pemuda dan olah raga seperti yang terjadi saat ini di Bangka Belitung. Dengan berdiri sendiri itupun belum tentu terurus apalagi bercampur dengan yang lain", katanya.

Ahmadi Sofian juga mengaku meegenal sosok Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menuruutnya cukup intens bergerak di wilayah kebudayaan.

"Bagaimana beliau cukup banyak mengoleksi alat-alat kebudayaan dan beliau mengerti soal budaya, dengan ini harapannya menurut saya cukup optimistis walaupun mungkin belum dapat maksimal karena ini kementerian baru dan kita juga tidak bisa menuntut maksimal namun setidaknya harapan ini ada dan sampai ke daerah," tambahnya

Di sisi lain. Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Privinsi Kepulauan Bangka Belitung Wydia Kemala Sari mengungkapkan harapannya untuk budaya Bangka Belitung setelah adanya Kementerian Kebudayaan di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

"Kami berharap kebudayaan Bangka Belitung mendapat sorotan dari sisi anggaran agar lebih besar, sehingga kami bisa lebih fokus memperhatikan kabupaten/kota dalam mengembangkannya. Dan yang paling penting lagi adalah mandatori pusat karena dalam penganggaran itu Kemendagri selalu mengeluarkan, ini yang harus dianggarkan," ucapnya. (H-2)

Read Entire Article
Global Food