MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono hampir sampai di lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pratikno menyampaikan bahwa pada tahap tanggap darurat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terpenting ialah menyelamatkan dan mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan.
“Kita sudah putuskan 7 km dari radius erupsi harus clear,” katanya.
Pratikno memastikan pemerintah terus bekerja keras untuk membantu korban dan melakukan tindakan-tindakan pemulihan.
“Memang akses ke sana semakin sulit sekarang ini. Ada empat bandara yang ditutup, masih belum bisa beroperasi. Oleh karena itu akses ke sana harus melalui jalan laut dan darat,” kata Pratikno di Kantor BNPB, Selasa (5/11).
Ia menyampaikan pihaknya langsung berkomunikasi dengan jajaran TNI, Polri, pemda, aparat setempat, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan reaksi cepat penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki setelah Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat bencana.
“Terutama BNPB dan kementerian/lembaga lain bisa mengeluarkan anggaran-anggaran emergensi untuk merespons ini,” ujarnya.
Pihak terkait pun terus berusaha untuk mengaktifkan jalur-jalur logistik agar tidak semakin mempersulit masyarakat.
Pemerintah juga sudah menyediakan tenda-tenda pengungsian dari BNPB, Kemensos, pemda, TNI dan Polri. Selain tenda, infrastruktur lain yang disediakan di antaranya MCK, air minum, air bersih, pelayanan kesehatan, dan makanan.
“Erupsi ini kan banyak orang luka terbakar, juga risiko iritasi mata, gangguan pernapasan, dan lain-lain. Kemenkes, BNPB, juga sudah mengirimkan banyak sekali, bukan hanya makanan tetapi juga masker,” tutur Pratikno.
Pemerintah juga terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki dari waktu ke waktu. Badan Geologi terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan erupsi dan secara teliti mendeteksi tanda-tanda erupsi lebih lanjut serta potensi bahayanya.
“Badan Geologi akan menentukan itu waspada, siaga, atau awas. Dengan dasar itu kita akan melakukan tindakan-tindakan yang tepat,” kata Pratikno.
Setelah kondisi darurat bisa teratasi, lanjutnya, pemerintah akan melangkah ke tahap berikutnya seperti perbaikan infrastruktur, perumahan, dan lain-lain. (H-3)