SIAPA sangka, di tengah pesona wisata dan budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memikat, kasus HIV/AIDS di wilayah ini terus bertambah.
Jumlah kasus HIV/AIDS di NTB terus mengalami kenaikan. Menurut data terbaru, tercatat hingga saat ini ada 3.909 kasus HIV/AIDS.
Sebenarnya, apa yang terjadi? Dan apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya?
HIV/AIDS
Setiap kali mendengar soal HIV/AIDS, sering kali yang terbayang adalah penyakit menular.
Pasalnya, Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) terjadi pada tahap infeksi yang paling lanjut.
HIV menyerang sel darah putih, sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti tuberkulosis, berbagai infeksi, dan jenis kanker tertentu.
HIV menular melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti darah, air susu ibu, air mani, dan cairan vagina. Namun, penyakit ini tidak menular lewat ciuman, pelukan, atau berbagi makanan. HIV juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya.
Berhubungan seks tanpa alat pengaman dan berbagi jarum suntik adalah cara paling umum penyebaran HIV.
Penyebaran ini dapat dicegah, dan penyakit ini dapat diobati dengan terapi antiretroviral (ART). Jika tidak diobati, HIV bisa berkembang menjadi AIDS setelah beberapa tahun.
Gejala HIV
Gejala dan tanda HIV dapat berbeda-beda, tergantung pada tahap infeksinya.
HIV lebih mudah menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi, Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala dalam beberapa minggu pertama setelah terinfeksi, sementara yang lainnya bisa mengalami gejala mirip flu, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Ruam
- Sakit tenggorokan
Infeksi ini secara perlahan merusak sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala lainnya, seperti:
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Penurunan berat badan
- Demam
- Diare
- Batuk
Cara Mencegah HIV
Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko Anda tertular HIV/AIDS :
1. Gunakan alat pengaman setiap kali Anda melakukan hubungan seks.
2. Menjalani tes HIV dan infeksi menular seksual.
3. Menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik.
4. Setia pada satu pasangan adalah langkah pencegahan yang dapat mengurangi risiko penularan HIV.
5. Tidak melakukan hubungan seksual sama sekali. (Z-10)
Sumber
- WHO
- Cleveland Clinic
- Ayo Sehat Kemkes.