DIABETES merupakan penyakit yang cukup umum di Indonesia. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah dengan baik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tahun 2001, sekitar 959.000 kematian di seluruh dunia disebabkan diabetes, yang berkontribusi sebesar 1,6% dari total kematian global.
Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), tahun 2022, jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang. Diabetes juga dapat menimbulkan beban ekonomi, terutama di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah (LMIC). Kondisi ini tentu saja bukanlah prestasi yang patut dibanggakan.
Berdasarkan hal tersebut, perawatan dan pencegahan diabetes harus dilakukan. Namun, bagaimana jika sudah terlanjur terkena diabetes?
4 Langkah Atasi Diabetes Melitus:
1. Mengikuti Edukasi tentang Diabetes Melitus (DM)
Edukasi mengenai diabetes melitus (DM) sangat diperlukan bagi penderita, karena dengan pengetahuan yang tepat, mereka dapat mengelola penyakit ini dengan lebih efektif. Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Tanpa pemahaman yang benar, penderita diabetes bisa kesulitan membuat keputusan yang tepat mengenai pola makan, olahraga, dan pengobatan untuk mengontrol gula darah. Edukasi memberikan informasi, mulai dari cara memantau gula darah, mengatur pola makan, hingga memahami obat-obatan yang perlu dikonsumsi.
Untuk mengelola diabetes, ikuti program edukasi yang disediakan oleh rumah sakit atau komunitas kesehatan, pelajari pola makan sehat, dan kurangi konsumsi makanan manis. Manfaatkan sesi tanya jawab dengan dokter atau ahli gizi. Terus belajar dengan mengikuti seminar atau membaca literatur terkait diabetes.
2. Melakukan Latihan Fisik Secara Teratur dan Tepat
Olahraga atau latihan fisik sangat efektif dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Dengan berolahraga secara rutin, tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, yang membantu gula darah diserap lebih baik oleh sel tubuh dan mengurangi kadar glukosa.
Selain itu, olahraga membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan kesehatan jantung, serta mengurangi risiko komplikasi diabetes. Namun, penting untuk memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik dan disarankan oleh dokter.
Sebelum memulai program latihan, konsultasikan dengan dokter, terutama jika ada komplikasi diabetes seperti gangguan jantung. Pilih olahraga ringan, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang, yang mudah dilakukan dan disukai.
Lakukan olahraga minimal 30 menit per hari, 5 kali seminggu, atau bagi menjadi dua sesi, misalnya berjalan kaki 15 menit dua kali sehari. Pastikan untuk tidak memaksakan tubuh dan tingkatkan intensitas secara bertahap agar tubuh dapat menyesuaikan diri.
3. Mengonsumsi Obat Secara Teratur Sesuai Petunjuk Dokter
Mengonsumsi obat secara teratur adalah bagian dari pengelolaan diabetes. Obat yang diresepkan dokter bertujuan menurunkan kadar gula darah dan membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif.
Jenis obat yang diberikan bergantung pada jenis diabetes yang diderita. Diabetes tipe 1 umumnya memerlukan insulin, sementara diabetes tipe 2 bisa dikelola dengan obat oral atau kombinasi insulin dan obat oral.
Untuk mengelola diabetes, ikuti petunjuk dokter terkait pengobatan. Perhatikan efek samping yang mungkin muncul, seperti mual atau pusing, dan segera konsultasikan ke dokter jika ada reaksi yang tidak diinginkan. Jangan lupa membawa obat dan alat pengukur gula darah saat bepergian, agar pengobatan tetap berjalan lancar.
4. Monitoring Kadar Glukosa Darah Secara Rutin
Dengan memeriksa gula darah secara teratur, penderita dapat menilai efektivitas pengobatan dan gaya hidup mereka dalam mengontrol gula darah. Pemantauan ini membantu menyesuaikan diet, olahraga, atau dosis obat sesuai kebutuhan, serta mengidentifikasi fluktuasi gula darah yang berisiko, seperti hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi).
Untuk memantau kadar glukosa darah, pertama gunakan glucometer, alat pengukur gula darah yang dapat dibeli di apotek, untuk mengukur kadar gula darah secara mandiri di rumah.
Pastikan pengukuran dilakukan pada waktu yang tepat, seperti sebelum makan, setelah makan, atau sebelum tidur, sesuai petunjuk dokter. Setelah itu, catat hasil pengukuran untuk membantu dokter menilai kontrol gula darah dan menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.
Diabetes bisa dikelola dengan baik jika dilakukan dengan langkah yang tepat. Dengan dukungan medis, penderita dapat menjalani hidup yang lebih sehat. Mulailah dari hal kecil, karena setiap usaha yang dilakukan sekarang akan memberikan dampak besar di masa depan. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)/International Diabetes Federation (IDF)/Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)/Z-3)