Mengatasi Masalah Kesehatan di Indonesia: Tantangan dan Solusi yang Perlu Diterapkan

5 days ago 2
 Tantangan dan Solusi yang Perlu Diterapkan Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah kesehatan serius. Dalam menghadapi masalah-masalah ini, beberapa solusi yang dapat diterapkan.(freepik)

INDONESIA masih menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang serius untuk segera diatasi. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), ada banyak aspek kesehatan di Indonesia yang masih perlu diperbaiki. Diperlukan berbagai solusi kesehatan yang efektif agar Indonesia dapat mencapai kondisi yang lebih baik di masa depan. 

Sebagai masyarakat, kita juga perlu memahami masalah-masalah kesehatan yang ada di Indonesia dan mencari tahu bagaimana solusi-solusi tersebut dapat diterapkan. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat lebih sadar dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga serta berperan aktif dalam mendukung kebijakan-kebijakan kesehatan yang dicanangkan pemerintah. 

Masalah Kesehatan di Indonesia

Setiap negara pasti memiliki tantangan kesehatan bagi penduduknya, termasuk Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Dengan kondisi geografis yang beragam ini, masalah kesehatan di Indonesia tentu menjadi lebih kompleks dan beragam. Lantas, apa saja masalah kesehatan yang umumnya terjadi di Indonesia? Berikut penjelasannya:

1. Gizi Buruk

Gizi buruk, atau yang sering disebut malnutrisi, adalah kondisi serius di mana asupan makanan seseorang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Kondisi ini menimbulkan masalah kesehatan yang harus segera ditangani karena dapat menyebabkan gangguan serius, seperti stunting, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan penglihatan. 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, sekitar 3,9% balita di Indonesia mengalami gizi buruk, dan 13,8% balita lainnya mengalami gizi kurang.

Gizi buruk terjadi ketika berat badan anak jauh lebih rendah dibandingkan tinggi badannya. Anak-anak dengan gizi buruk, atau severe wasting, memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga rentan terhadap penyakit serius dan bahkan berisiko mengalami kematian.

2. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular kronis yang menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini, Indonesia berada di posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, dengan perkiraan 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian setiap tahunnya.

Peningkatan kasus TB di Indonesia dapat disebabkan seringnya orang melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa menerapkan pola hidup bersih, sehingga penyebarannya terus meningkat.

Menurut Global TB Report tahun 2022, diketahui sebagian besar kasus TB di dunia menyerang kelompok usia produktif, terutama pada rentang usia 45 hingga 54 tahun. Oleh karena itu, persebaran kasus TB di Indonesia masih perlu dievaluasi secara serius dan diwaspadai, agar penyebarannya dapat dikendalikan dengan lebih efektif.

3. Penyakit Menular (Malaria, Demam Berdarah Dengue, Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS))

Penyakit menular masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan Indonesia, dengan beberapa penyakit kronis seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, leptospirosis, flu babi, dan HIV/AIDS. 

Setiap tahun, jumlah kasus penyakit ini meningkat dengan angka yang berbeda. HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya, mempengaruhi aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Pada 2023, diperkirakan terdapat 515.455 orang yang hidup dengan HIV di Indonesia, mengalami penurunan dibandingkan 2022 yang tercatat 526.841 orang. 

Sementara itu, menurut World Malaria Report 2023, kasus malaria global diperkirakan mencapai 249 juta pada 2022, meningkat sekitar 5 juta kasus dibandingkan tahun sebelumnya.Ketiga data mengenai penyakit ini menunjukkan angka yang cukup besar, sehingga seringkali tidak kita sadari. 

Melihat angka kenaikan kasus penyakit ini, serta berbagai masalah kesehatan lainnya di Indonesia, lalu apa sebenarnya tantangan yang menyebabkan masalah kesehatan di Indonesia semakin meningkat? Berikut ini adalah beberapa tantangan yang dihadapi.

Tantangan yang dihadapi

Setiap peristiwa pasti menghadirkan tantangan yang mendorong kita untuk berpikir dan mencari solusi untuk mengatasinya. Sebelum mengetahui solusinya mari kita simak tantangan yang dihadapi kesehatan di Indonesia!

1. Kesenjangan akses kesehatan 

Kesenjangan akses kesehatan menjadi salah satu faktor yang memperburuk masalah kesehatan di Indonesia, seperti meningkatnya kasus TB, gizi buruk, Malaria dan lainnya yang tidak segera ditangani, terutama di wilayah terpencil. 

Di banyak daerah terpencil, akses terhadap pelayanan kesehatan masih sangat terbatas, sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkan perawatan yang memadai. 

Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah untuk memastikan distribusi pelayanan kesehatan yang merata, agar masalah kesehatan seperti TB dan gizi buruk, Malaria, dan masalah kesehatan lainnya dapat dikendalikan dengan lebih efektif.

2. Kurangnya tenaga kesehatan

Di Indonesia, kurangnya tenaga kesehatan menjadi masalah serius dalam sistem kesehatan negara ini. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penduduk Indonesia terus meningkat pesat, namun infrastruktur dan tenaga medis di sektor kesehatan belum bisa mengimbangi pertumbuhan tersebut.

Menurut survei CEO World 2024, Indonesia berada di peringkat ke-132 dalam hal rasio dokter terhadap jumlah penduduk. Data itu menunjukkan setiap seribu penduduk hanya dilayani rata-rata 0,7 dokter, yang berarti satu dokter harus menangani sekitar 1.517 orang. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata dunia, yaitu 1,76 dokter per 1.000 penduduk. Inilah tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia agar sistem kesehatan bisa lebih baik dan merata.

3. Kurangnya Penerapan Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih (PHBS)

Salah satu tantangan besar dalam masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya penerapan pola hidup sehat dan perilaku hidup bersih (PHBS). Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mengadopsi pola makan sehat dan olahraga rutin. 

Kebiasaan ini seringkali diabaikan, yang berkontribusi pada meningkatnya berbagai masalah kesehatan seperti penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Misalnya, kebiasaan tidak mencuci tangan dengan baik, mengonsumsi makanan yang tidak sehat, atau kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penyakit seperti diare, demam berdarah, dan obesitas yang bisa memicu penyakit serius seperti diabetes dan jantung. 

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan masih ada sekitar 60% masyarakat Indonesia tidak menerapkan perilaku hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun yang benar.

Solusi yang harus diterapkan

Setelah memahami masalah kesehatan yang paling sering dialami masyarakat Indonesia beserta tantangannya, kita perlu mengimplementasikan solusi yang tepat untuk membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit dan menurunkan angka peningkatan masalah kesehatan di Indonesia. berikut solusinya yang bisa diterapkan, melansir dari Dinas Kesehatan Kota Semarang

1. Peningkatan Akses Layanan Kesehatan

Peningkatan dan pengembangan fasilitas kesehatan, khususnya di daerah-daerah terpencil, harus menjadi prioritas utama. Tujuannya adalah agar setiap masyarakat, tanpa terkecuali, dapat dengan mudah dan terjangkau mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan.
 
Hal ini juga akan membantu mengurangi kesenjangan kesehatan antar daerah, memastikan distribusi tenaga medis yang merata, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah yang kurang terlayani. 

Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan sistem transportasi dan sarana pendukung lainnya, agar masyarakat di daerah terpencil tidak kesulitan untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.

2. Edukasi Kesehatan

Edukasi kesehatan perlu dilakukan di sekolah-sekolah dan berbagai lapisan masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan, melakukan pola makan sehat, dan rajin berolahraga. 

Program edukasi ini juga melibatkan orangtua, karena mereka memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan anak-anaknya. Selain itu, edukasi juga harus mencakup upaya untuk mencegah HIV dan penyakit menular lainnya, dengan memberikan informasi yang jelas tentang cara-cara pencegahan.

3. Mendorong Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, termasuk lansia. Dengan rutin melakukan aktivitas fisik, tubuh akan menjadi lebih kuat dan sistem kekebalan tubuh pun akan meningkat, sehingga dapat mencegah penyakit sulit menyerang. 

Itulah berbagai masalah kesehatan dan tantangan yang sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, yang perlu kita lakukan adalah menerapkan solusi-solusi yang ada agar kehidupan kita dapat berlangsung lebih sehat dan lebih lama. (Kemenkes RI/Dinas Kesehatan Kota Semarang/Bithealth/Laporan Kinerja Dirjen Pencegahan pengendalian Penyakit (P2P)/Z-3)
 

Read Entire Article
Global Food