BANDARA I Gusti Ngurah Rai Bali resmi melayani rute penerbangan internasional Incheon-Bali-Incheon yang dioperasikan maskapai asal Korea Selatan (Korsel), Jeju Air. Pendaratan perdana dari maskapai penerbangan murah (low cost airline) itu sudah berlangsung pada Minggu (27/10) pukul 21.47 WITA.
Penerbangan perdana Jeju Air ke Bali itu menggunakan pesawat Boeing tipe 737 MAX 8 dan mengangkut 178 orang penumpang. Berdasarkan jadwal, Jeju Air akan melayani rute penerbangan Incheon (ICN) - Denpasar (DPS) PP sebanyak 7 kali dalam seminggu atau 1 kali setiap harinya.
Dalam penerbangan perdananya, pesawat dengan nomor penerbangan 7C-5303 tersebut berangkat dari Bandara Incheon pada pukul 16.03 waktu setempat. Sesaat setelah mendarat, pesawat disambut dengan seremoni water salute. Para penumpang kemudian disambut dengan tarian khas Bali di terminal kedatangan internasional.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab, saat dikonfirmasi Selasa (29/10) membenarkan hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa kehadiran Jeju Air merupakan pertanda positif semakin semaraknya industri penerbangan global, serta mengukuhkan Bali sebagai destinasi pariwisata yang sangat diminati dunia.
"Bali sampai saat ini masih menjadi daya tarik yang kuat bagi masapai untuk membuka rute penerbangannya secara langsung. Bisa dilihat, Jeju Air langsung mengajukan jadwal penerbangan secara daily atau setiap hari, dan kami ucapkan selamat karena hari ini adalah pendaratan perdana Jeju Air di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," ucapnya.
Ahmad Syaugi menilai langkah Jeju Air sebagai maskapai pertama dan terbesar di Korsel yang melayani penerbangan berbiaya rendah sangat tepat. Pasalnya, pascapandemi, jumlah wisatawan Korsel yang datang ke Bali kembali masuk ke dalam peringkat 10 besar wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi.
"Berdasarkan data perlintasan atau kedatangan wisman yang kami terima dari Imigrasi, total kedatangan wisman berpaspor Korsel tahun 2023 yang masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 236.030 orang atau di posisi ketujuh. Tahun ini, sampai dengan kuartal ketiga saja, total WNA Korsel yang dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali naik dua peringkat menempati posisi tertinggi kelima yaitu mencapai 220.033 orang. Jumlahnya sudah hampir mendekati kunjungan di tahun 2023 tersebut," ungkap Ahmad Syaugi.
Lebih rinci, jumlah WNA Korsel yang tercatat datang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selama kuartal pertama tahun 2024 mencapai 64,7 ribu orang, kuartal kedua 66 ribu orang dan tertinggi di kuartal ketiga sebanyak 89 ribu orang.
Ia meyakini dengan bertambahnya jumlah penerbangan Bali - Incheon, akan menjadi stimulus bagi peningkatan wisman di Bali. Selama ini, penerbangan ke Korsel dilayani oleh dua maskapai yaitu Garuda Indonesia yang beroperasi 1 kali sehari dalam seminggu dan Korean Air dengan frekuensi penerbangan 2 kali sehari dalam seminggu.
"Rata-rata tingkat keterisian pesawat atau load factor Garuda Indonesia dan Korean Air saat ini berada di atas 60 persen. Dengan bertambahnya satu frekuensi sehari dari Jeju Air, kami optimis dapat memberikan dampak positif tidak hanya terhadap pertumbuhan penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai, tetapi tentu bagi peningkatan pariwisata Bali juga," tambahnya Ahmad Syaugi.
Rute Incheon-Bali-Incheon oleh Jeju Air dioperasikan setiap hari dengan nomor penerbangan 7C-5303, dengan waktu keberangkatan pukul 15.40 waktu setempat, serta tiba di Bali pada pukul 21.50 WITA. Sedangkan rute sebaliknya, beroperasi setiap hari dengan nomor penerbangan 7C-5304, berangkat dari Bali pukul 23.05 WITA, serta dijadwalkan tiba di Incheon pada pukul 07.10 waktu setempat keesokan harinya.
Dengan tambahan penerbangan oleh Jeju Air, kini Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani 39 rute penerbangan internasional di 19 negara, yang dioperasikan oleh 41 maskapai penerbangan. (M-1)