WAKIL Menteri Kebudayaan (Wamenbud), Giring Ganesha Djumaryo mengutarakan Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) karena ingin mewujudkan mimpi besarnya yaitu menjadikan Indonesia sebagai ibu kota budaya dunia. Hal ini disampaikan Wamenbud Giring saat mengunjungi tim kerja data kebudayaan sebagai walidata kebudayaan di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11).
“Semoga gagasan besar Pak Presiden ini, bisa tersampaikan dengan baik, sehingga misi besar terkait kebudayaan ini bisa maksimal,” ujar Wamen Giring.
Kepada tim kerja data kebudayaan, Wamen Giring juga mengatakan kebudayaan merupakan bagian dari Pertahanan Nasional. “Ketika berbicara pertahanan Negara, kebudayaan ini menjadi sangat penting karena budaya menjadi salah satu pilar pertahanan Negara kita,” cetusnya.
Dikatakannya budaya adalah penggerak dan pemersatu bangsa. “Bagaimana bangsa kita, kalau misalnya tidak ada budaya yang mempersatukan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Sebagai walidata, Wamen Giring berharap, tim kerja data kebudayaan dapat menciptakan data yang valid dan disertai dengan narasi-narasi kebudayaan yang bisa dijadikan pembelajaran bagi generasi muda. “Saya memang sangat percaya dengan data. Melalui data kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang bisa memajukan dan melestarikan kebudayaan. Kuncinya itu adalah data,” tegasnya.
Turut mendampingi pada kunjungan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Fitra Arda. Fitra berharap, tim kerja data kebudayaan yang secara nomenklatur masih di bawah Kemendikbudristek, bisa menjadi walidata Kementerian Kebudayaan. “Nanti kita sampaikan kepada Pak Menteri terkait sumber daya manusia yang ada di sini, semoga bisa terlaksana dengan baik,” tutur Fitra Arda.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Data Kebudayaan, Widhi Permanawiyat menyampaikan dalam mendukung kebijakan strategis kebudayaan, Pusdatin akan menguatkan data secara digital baik melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), realitas tertambah (AR), atau realitas virtual (VR). Di samping itu, Pusdatin Kemenbud akan membuat Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP).
“Jabatan fungsional PTP ini perlu dihadirkan di Kementerian Kebudayaan. Pembelajaran ini luas, tidak hanya pendidikan tapi kebudayaan juga punya konten yang sangat besar yang bisa dibuat sebagai media pembelajaran,” ungkap Widhi.
Sebelum berdiskusi dengan tim data kebudayaan, Wamenbud Giring didampingi Fitra Arda dan Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Judi Wahjudin berkeliling meninjau data center dan ruang kerja tim data kebudayaan di gedung belakang Pusdatin tersebut. (S-1)