DALAM rangka mewujudkan komitmennya untuk menciptakan sinergi yang kuat dan berkelanjutan antara akademisi dan industri, Universitas Pradita menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) on Partnership yang akan menjadi acuan untuk mendukung tujuan Universitas Pradita menjadi "Enterprise University", yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mengintegrasikan kebutuhan praktis dunia industri ke dalam kurikulum pendidikan.
Permasalahan yang kerap terjadi adalah minimnya kesinambungan antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia kerja, sehingga keduanya berjalan sendiri tanpa adanya sinergi.
Maka dalam kegiatan ini, terdapat tiga fokus utama FGD yang menekankan pada keterlibatan mahasiswa dengan pelaku industri melalui program Student Pitch Deck, di mana mahasiswa mempresentasikan inovasi dan ide-ide kreatif mereka kepada para mitra industri.
Kedua, Student Exhibition, yang menampilkan karya dan proyek unggulan mahasiswa sebagai bukti nyata kualitas pendidikan di Universitas Pradita.
Ketiga, Diskusi dan Pratinjau Kurikulum oleh Mitra, yang memberikan ruang bagi para mitra untuk berdiskusi dan memberikan saran terkait pengembangan kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan tuntutan pasar.
Rektor Universitas Pradita, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit mengatakan FGD ini menjadi wadah diskusi antara akademisi dan para profesional dari berbagai industri untuk meninjau kembali kurikulum yang digunakan, guna memastikan bahwa kurikulum yang menjadi acuan perkuliahan sudah relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
“Diskusi ini diharapkan dapat membantu Universitas Pradita dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja dan industri masa depan, serta memiliki hard skills dan soft skills yang dibutuhkan oleh industri,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (31/10).
Tahun ini FGD on Partnership Universitas Pradita dihadiri oleh lebih dari 40 perusahaan dan asosiasi terkemuka dari berbagai bidang. Kehadiran mitra-mitra ini merupakan bukti dukungan yang besar dari dunia industri terhadap perkembangan pendidikan di Universitas Pradita.
Beberapa mitra yang hadir di antaranya Summarecon Agung, Markplus, Kawanlama Group, KAP Moore Stephen, Panorama Tour & Travel, Commsult, Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Union Group, Hadiprana Design, Artisan Kuliner, Green Building Council Indonesia (GBCI), ATAKI (Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia), Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Banten, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), dan lainnya.
Assistant Director of Human Resources Hotel St. Regis Jakarta, Ahmad Rianto menyampaikan Universitas Pradita memiliki laboratorium untuk Seni Kuliner dan Pariwisata yang sudah sangat komplit untuk proses pembelajaran.
“Harapan saya adalah mahasiswa yang berkualitas dapat ditempatkan di hotel kami untuk program magang, yang tentu saja telah dibekali dengan soft skills seperti sense of belonging, entrepreneurship mindset dan bahasa Inggris yang mumpuni untuk berkomunikasi dengan tamu-tamu kami yang most of the time adalah para expatriates,” sebut Rianto.
Hal senada juga dikemukakan oleh Partner dari KAP (Kantor Akuntan Publik) Mirawati Sensi Idris (Moore) Yonathan Peter Rajimin yang menambahkan pihaknya bersedia untuk memberikan sharing session tentang industri audit dan profesi akuntan publik kepada para mahasiswa di Universitas Pradita sehingga mereka mengenal profesi ini dan dapat menikmatinya, karena saat ini profesi akuntan publik itu masih tergolong sedikit di Indonesia dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang ada.
“Dengan demikian, profesi akuntan publik akan menjadi sehingga strategis untuk para mahasiswa ke depannya,” ujarnya.
Untuk melengkapi kegiatan ini, terdapat juga seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Pradita dengan mitra-mitra perusahaan dan asosiasi. Hal ini semakin menandakan komitmen kedua belah pihak untuk semakin memajukan kualitas pendidikan di Universitas Pradita.
Dari hasil FGD pada tahun sebelumnya, Universitas Pradita telah berhasil melakukan beberapa program kerja sama seperti Praktisi Mengajar (PIJAR) Pradita, dosen mengajar di industri, penelitian bersama antara akademisi dan praktisi, kerja praktik / magang bagi mahasiswa di industri, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat bersama. (H-2)