Keutamaan Negeri dan Penduduk Yaman Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis

1 week ago 2
Keutamaan Negeri dan Penduduk Yaman Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis Warga Yaman.(Al Jazeera)

KITA tentu pernah mendengar negeri Yaman. Kabar yang kita dengar sekarang biasanya Yaman terkait dengan kelompok pemberontak Houthi. Kelompok beraliran Syiah ini tengah berjuang membela Palestina dengan menggempur kapal-kapal yang diduga kuat mendukung Israel.

Selain Houthi, isu yang tengah panas tentang Yaman yaitu kontroversi nasab Baalawi. Pasalnya, ada sejumlah pihak yang mempermasalahkan nasab Baalawi sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Padahal sejak lama para ulama telah memastikan nasab Baalawi tersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Diketahui, keturunan Baalawi berasal dari Hadhramaut, Yaman. Mereka menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Karena diyakini sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, mereka dipanggil dengan gelar Habib.

Terlepas dari itu semua, Nabi Muhammad SAW telah memuliakan negeri Yaman dan para penduduknya dibandingkan negeri dan penduduk lain. Apa saja dalil Al-Qur'an dan Hadis Nabi yang menyatakan keutamaan negeri Yaman dan penduduknya? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir @ibnu_meftahulhadi.

1. Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 54.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَسَوْفَ يَأْتِى ٱللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَآئِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ ٱللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ ۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

Ada beberapa pendapat ahli tafsir mengenai makna ayat ini. Ada yang menjelaskan bahwa kaum yang dimaksud dalam ayat di atas ialah kaum Anshar. 

Ada yang mengatakan maksudnya ialah Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu'anhu. Ini karena di masa kekhilafahannya, Abu Bakar memerangi orang-orang yang murtad.

Namun, pendapat yang lebih kuat mengenai identitas kaum yang disinggung dalam ayat di atas--sebagaimana dijelaskan oleh Imam al Qurtubi dalam tafsirnya--ialah penduduk negeri Yaman. Ini kaumnya sahabat Abu Musa al Asy'ari radhiyallahu'anhu.

Turunnya ayat ini, terang Imam Al-Qurtubi, berkenaan dengan kabilah yang bernama al Asy'ari. Dalam riwayat disebutkan, setelah ayat ini turun, beberapa rombongan kapal dari kabilah Asy'ari dan kabilah-kabilah lain dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. 

Mereka kaum muslimin yang tertindas di negerinya pada masa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam masih hidup. Merekalah yang berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al-Qadisiyyah) pada masa kekhilafahan Umar radhiyallahu'anhu.

Penafsiran ini, Imam Al-Qurtubi melanjutkan penjelasan, ialah penafsiran yang paling shahih mengenai makna kaum yang disebut dalam ayat di atas. (Tafsir Al-Qurtubi jilid: 8 hal: 52).

Imam Ibnu Jarir At-Thabari rahimahullah juga menguatkan penafsiran ini. Sebagaimana yang beliau nyatakan dalam tafsir beliau, "Menurut kami, pendapat yang lebih kuat mengenai penafsiran kaum yang dimaksudkan dalam ayat sebagaimana diriwayatkan dalam satu riwayat yang bersumber dari Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bahwa kaum tersebut ialah penduduk Yaman, kaumnya sahabat Abu Musa Asy'ari." (Tafsir At-Thabari, 8/525).

2. Al-Qur'an Surat An-Nashr. 

Kemudian, ayat lain yang menerangkan keutamaan negeri Yaman ialah firman Allah Ta'ala,

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. (QS. An-Nashr: 1-2).

Dalam sabdanya, Nabi shallallahu'alaihi wasallam menjelaskan bahwa ayat di atas sedang berbicara tentang penduduk Yaman. Ini karena mereka orang-orang yang lembut hatinya dan mudah menerima kebenaran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, beliau mengatakan hadis terkait. "Tatkala diturunkan ayat, 'Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.' Rasulullah shalall ahu alaihi wa sallam bersabda, 'Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada Yaman, fikih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.'" (HR Imam Ahmad).

Demikian pula dalam riwayat Ibnu Abbas. Suatu ketika, saat Nabi berada di Madinah beliau bersabda, "Allahu Akbar, Allahu Akbar (Maha besar Allah), telah datang pertolongan Allah dan telah datang penduduk Yaman. Kaum yang bersih hatinya, lembut tabiat mereka. Iman itu ada pada Yaman, fikih itu ada pada Yaman, dan hikmah itu ada pada Yaman." (HR. Ibnu Hibban).

Maksud fikih ada pada Yaman, terang Imam Nawawi dalam syarah Shahih Muslim, yaitu ungkapan tentang kepahaman dalam permasalahan agama. Sebagian fuqaha dan ulama ushul memaknai istilah fikih dengan suatu pengetahuan terhadap hukum-hukum syariat, yang berkaitan dengan amalan badan, melalui dalil-dalil yang berkaitan dengan amalan tersebut.

Adapun mengenai makna hikmah, ada beberapa penafsiran di kalangan para ulama. Penafsiran-penafsiran tersebut berkisar pada sifat hikmah (bijaksana). Setelah disaring Kembali, lanjut Imam Nawawi, tampak makna hikmah ialah ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum syariat yang mencakup pengetahuan tentang Allah 'Azza wa Jalla, kemampuan memandang permasalahan dengan bashirah (ilmu), jiwa yang beretika, merealisasikan kebenaran serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menahan diri dari mengikuti hawa nafsu dan segala hal kebatilan. Jadi, orang yang hakim (bijak) ialah orang yang memiliki sifat-sifat tersebut. (Lihat: Al Minhaj jilid: 1, hal: 220).

3. Didoakan keberkahan oleh Nabi.

Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu'alaihi wasallam berdoa, "Ya Allah berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah berkahilah kami pada negeri Yaman kami." (HR Bukhari dan Ahmad).

4. Umat pertama merasakan air telaga Nabi.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menerangkan bahwa penduduk Yaman ialah umatnya yang paling pertama merasakan segarnya air telaga beliau.

Dari sahabat Tsauban berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, "Sesungguhnya kelak aku akan berada di samping telagaku. Kemudian aku akan menghalangi orang-orang yang akan meminum dari telagaku, agar penduduk Yaman dapat meminumnya terlebih dahulu. Aku memukul dengan tongkatku, sehingga air telaga tersebut mengalir untuk mereka." (HR Muslim).

Inilah salah satu bentuk karamah untuk penduduk Yaman. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mendahulukan mereka dalam hal meminum air dari telagana. Ini sebagai ganjaran atas baiknya perilaku mereka dan bersegeranya mereka dalam menerima Islam. Sebagaimana di kehidupan dunia, mereka membela kehormatan Nabi shallallahu alaihi wasallam dari musuh-musuh beliau. (Lihat: Syarah Shahih Muslim 62/15).

6. Sebaik-baik penduduk Bumi.

Suatu ketika, cerita Jubair bin Muth'im, ia dan para sahabat bersama Rasulullah dalam perjalanan antara Mekah dan Madinah. Saat itu Nabi bersabda, "Hampir-hampir bangsa Yaman melebihi kalian. Mereka bak segumpal awan. Mereka sebaik-baik penduduk Bumi." (HR Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Al-Baihaqi).

7. Tentara Allah di masa terjadi fitnah.

Abdullah bin Hawalah mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Pada akhirnya umat Islam akan menjadi pasukan perang. Satu pasukan di Syam, satu pasukan di Yaman, dan satu pasukan lagi di Irak. Hendaklah kalian memilih Syam karena ia anegeri pilihan Allah. Allah kumpulkan di sana hamba-hamba pilihan-Nya. Jika tak bisa, hendaklah kalian memilih Yaman dan berilah minum (hewan kalian) dari kolam-kolam (di lembahnya)karena Allah menjamin untukku negeri Syam serta penduduknya." (HR Abu Dawud, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan Ibnu Hibban).

8. Pertama kali meneladankan bersalaman. 

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya telah datang kepada kalian penduduk Yaman. Merekalah pelopor pertama dalam hal berjabat tangan."

9. Semangat tinggi belajar sunah.

Penduduk Yaman memiliki semangat yang tinggi dalam mempelajari sunah. Sahabat Anas bin Malik menceritakan, "Suatu hari, beberapa orang dari negeri Yaman datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, kirimkanlah untuk kami seseorang yang akan mengajari kami sunah dan Islam." 

Lalu Rasulullah menarik tangan Abu Ubaidah seraya bersabda, "Ini orangnya. Dialah penjaga umat ini."

10. Gigih menjalani ketaatan kepada Allah. 

Dari Abu Sa'id al Khudri radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya akan datang kaum yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka."

"Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?" tanya para sahabat.

"Bukan, mereka penduduk Yaman," jawab Rasulullah." (HR Ibnu Abi Ashim).

Itulah dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadis tentang kemuliaan Yaman dan penduduknya. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Read Entire Article
Global Food