Kemiskinan, Stunting, dan Layanan Kesehatan Jadi Fokus Debat di Tasikmalaya

1 week ago 5
Kemiskinan, Stunting, dan Layanan Kesehatan Jadi Fokus Debat di Tasikmalaya Suasana debat perdana Kota Tasikmalaya.(MI/Kristiadi)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar debat publik perdana bagi 5 pasang calon walikota-wakil walikota Tasikmalaya, Sabtu malam (2/11) di Hotel Grand Metro, Kecamatan Cihideung. Lima pasang calon semuanya menyampaikan visi dan misi untuk lima tahun ke depan di hadapan panelis dan pendukung mereka.

Debat tersebut dihadiri 5 panelis yang terdiri dari Dr Pepep Puad Muslim dari Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya, Prof Muradi dari Universitas Padjajaran, Prof Mohammad Taufiq Rahman dari UIN Sunan Gunung Djati, Dr Aip Syarifudin dari Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Dr Edy Suroso dari Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

Debat publik perdana bagi 5 pasang calon walikota-wakil walikota Tasikmalaya itu bertemakan Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah melalui pembangunan berkelanjutan dan subtema Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi pendidikan serta kesehatan, kemiskinan dan kesenjangan, Strategi pembangunan ekonomi, tata ruang dan infrastruktur kota serta lingkungan dan kota berkelanjutan.

Pasangan nomer urut 1, Nurhayati-Muslim mengatakan, kasus angka stunting di Kota Tasikmalaya memang sangat tinggi hingga mencapai 5 ribu dan permasalahan tersebut, lantaran selama ini anggaran dana alokasi khusus (DAK) belum optimal terutama dalam pelayanan kesehatan yang berujung kepada tingginya angka kemiskinan harus ditekan

"Banyak yang harus diperbaiki terutama alat kesehatan banyak yang rusak, pasien BPJS harus dirawat di sana dan selama ini mereka paling banyak di RS swasta. Kami selama berada di Komisi IX pemerintah daerah ada permintaan kepada Kementrian Kesehatan hingga mereka akan memberikan peralatan, tapi RSUD Dr Soekardjo harus menyiapkan sarananya dan yang ada hanya gedung sudah mangrak lebih 3 tahun harus dirobohkan," katanya.

Sementara itu, pasangan nomer urut 2, Ivan Dicksan -Dede Muharam mengatakan, salah satu pelayanan kesehatan yang selama ini dimiliki pemerintah daerah RSUD Dr Soekardjo kelihatan cenderung kolaps dan upaya itu akan dilakukan dengan memperbaiki manajeman. Karena, memang belum optimal dan harus selalu terkontrol agar ke depannya penyediaan beasiswa terutamanya bagi dokter spesialis agar mereka menetap bekerja di sana.

"Kami akan membenahi pelayanan kesehatan untuk menekan angka stunting termasuknya menurunkan kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Karena memang pembenahan harus dilakukan terutama gedung yang mangrak 3 tahun lebih bisa kembali dioptimalkan hingga melayani warga yang akan berobat termasuknya akan berupaya mencari anggaran menginggat dari kedua masalah kemiskinan maupun angka stunting harus ditekan supaya turun," ujarnya.

Pasangan nomor urut 3, Muhammad Yusuf-Hendro Nugraha mengatakan, permasalahan kemiskinan memang di Kota Tasikmalaya saat itu paling tinggi di Jawa Barat dan sekarang ini sudah mengalami penurunan secara bertahap dan sudah berada di peringat ke 25.

Namun, inflasi daya beli masyarakat sangat bagus dan kini mencapai 2% dan ke depannya Kota Tasikmalaya akan menjadi kota metropolitan di Priangan Timur.

"Kemiskinan di Kota Tasikmalaya sekarang ini karena banyak orang mampu menjadi miskin dan ke depannya ini akan dibenahi dari hulu ke hilir dengan harapan dapat menurunkan angka kemiskinan 1% termasuk kasus stunting Karena, ke depan Kota Tasikmalaya menjadi kota metropolitan di Priangan Timur supaya bisa terwujud," katanya.

Sementara itu, pasangan nomer urut 4, Viman Alfarizi Ramadhan-Raden Dicky Candranegara mengatakan, angka kemiskinan yang terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya disebabkan karena kurang optimalnya layanan kesehatan hingga kasus stunting meningkat dan paling banyak warga miskin yang mana kurangnya asupan gjzi termasuk obat darah. Namun, kenaikan ini bagi pasangan nomer urut 4 akan fokus agar masalah tersebut dapat ditekan.

"Memang angka stunting belum optimalisasi dalam pelayanan kesehatan dan masyarakat miskin belum mendapatkan layanan termasuk obat penambah darah. Akan tetapi, bagi kami pasangan calon nomor urut 5 Yanto Aprianto-Muhammad Aminudin akan meingkatkan layanan sakit jemput antar kesehatan dengan manyediakan kendaraan di setiap puskesmas dan kami juga sebagai inisiator terutama bagi 1.720 Baduta berhasil dilakukan," pungkasnya. (N-2)

Read Entire Article
Global Food