PILKADA yang digelar serentak dari Sabang sampai Merauke akan segera tiba. Berbagai upaya persiapan pun dilakukan penyelenggaran pemilihan untuk memastikan jalannya pesta demokrasi itu aman, tertib, dan lancar.
Karena itu, menjelang hari pemungutan suara pada 27 November 2024, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie, Aceh, memperketat pengamanan logistik Pilkada. Ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk.
Selain itu, kebijakan ini bertujuan mencegah kerawanan situasi atau yang mengusik kenyamanan publik. Apalagi gangguan tersebut bisa saja terjadi, baik karena terencana maupun timbul secepat kilat.
Kepala Divisi (Kadiv) Perencanaan, Data, dan Informasi KIP Kabupaten Pidie, Sufyan, kepada Media Indonesia, Sabtu (9/11), mengatakan sedikitnya empat personel polisi bersenjata lengkap dan empat orang personel keamanan ditempatkan di gudang logistik pilkada. Mereka siap 24 jam mengawal gudang tempat penyimpanan surat suara, bilik, dawat, dan bahan logistik lainnya.
Mereka dari Polres Pidie itu terbagi dalam dua regu yang beranggotakan 2 personel polisi dan 2 anggota security. Dalam waktu 24 jam mereka bertugas sesuai sif piket jaga.
"Siang malam gudang khusus logis itu di awasi. Walaupun lokasinya di kawasan Kemukiman Gampong Lhang terpisah dari Kantor KIP Pidie, tapi tidak sepi dari pengamanan langsung lokasi," tutur Sufyan.
Dikatakan Sufyan, semua kertas surat suara itu sudah selesai dilipat dan disortir. Tahap selanjutnya adalah dimasukkan ke dalam kotak dan disegel pengaman.
Usai proses tersebut, Gudang Logistik tidak boleh dimasuki oleh siapapun. Membuka kotak suara pun hanyan untuk keperluan proses pilkada dan harus disaksikan tiga unsur yakni KIP, pengawas pilkada, dan pengawasan Polisi.
Untuk memastikan kemurnian dan keputusan logistik, pihaknya akan mendistribusikan logistik secara langsung pada H-3 Pilkada, ke 23 kecamatan di Pidie. Baru pada 27 November 2024, semua surat suara dibawa ke lokasi 882 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Setiap TPS berhak menerima surat suara berdasarkan jumlah pemilih dan ditambah 2% untuk antisipasi kemungkinan tertentu," tutur Sufyan.
Sesuai penjelasan Sufyan, dari 882 TPS yang tersebar di 23 kecamatan, ada 3 di antaranya tergolong TPS Lokasi Khusus (Lokus). Masing-masing berada di Rutan Kelas 2B Benteng, Kota Sigli, Rutan 2B Kalo, Kota Bakti, Kecamatan Sakti, dan satu lagi di Rutan Perempuan Desa Tibang, Kecamatan Pidie.
Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Pidie sebanyak 313.149 orang. Mereka tersebar di 23 kecamatan.
Pada hari pemungutan suara diharapkan semua menggunakan hak pilih sesuai hati nurani masing-masing. Tidak karena intimidasi orang lain.
"Kami berharap semua pihak terutama masyarakat ikut serta menyukseskan Pilkada 2024. Paling penting dipahami kesuksesan pilkada bukan semata tugas KIP. Tapi ada partisipasi masyarakat yang cukup kuat untuk menyukseskan pilkada. KIP hanya bagian dari pelaksana Pilkada. Sedangkan pengawasan paling penting melekat pada masyarakat luas," tutur Sufyan yang juga tokoh pendidikan Pidie tersebut. (MR/J-3)