KANTOR Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta membentuk Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara) 2024, sebuah program yang dirancang untuk mencetak UMKM naik kelas.
Program ini berbeda dari inisiatif lainnya karena menggunakan pendekatan yang holistik, sistematis, dan berkelanjutan yang tidak hanya mendorong UMKM untuk naik kelas dalam hal omzet dan digitalisasi, tetapi juga mendukung inovasi dan kolaborasi berkelanjutan di antara pelaku UMKM.
Pada akhir program, dari lebih dari 400 lebih pendaftar, sebanyak 34 UMKM terpilih berhasil menyelesaikan keseluruhan rangkaian pelatihan, membawa pencapaian luar biasa dalam bentuk peningkatan omzet, kesiapan ekspor, akses pembiayaan, serta inovasi produk, dan kolaborasi strategis.
Dalam kegiatan Wisuda Program Jawara hari ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan program Jawara adalah pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis bisnis, tetapi juga pada pengembangan pribadi pemilik usaha.
"Program ini mencakup personal coaching, mentoring dan hipnoterapi yang menitikberatkan pada mindset kewirausahaan, pengembangan diri, serta keseimbangan dalam keluarga dan bisnis," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/10).
Dengan pendekatan ini, UKM tidak hanya berhasil menciptakan produk baru tetapi juga menjadi pengusaha yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan.
Program Jawara menerapkan sistem yang memastikan peserta tidak hanya memahami materi, tetapi juga menerapkannya secara nyata. Setiap UMKM diberi target spesifik, termasuk kenaikan omzet, pembenahan manajemen dan keuangan, dan kesiapan digital.
Hasil-hasil tersebut menjadi syarat kelulusan peserta ke tahap berikutnya dalam lima tahap program. Melalui company visits, target yang terukur, serta pelatihan intensif, program ini berhasil memastikan pencapaian nyata bagi setiap peserta.
Tidak seperti program yang bersifat sementara, Jawara memiliki pendekatan yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk memastikan perubahan yang permanen bagi UMKM peserta dan mendorong kolaborasi jangka panjang di antara mereka. Dengan kepercayaan yang terbangun dari waktu ke waktu, peserta Jawara mengembangkan sinergi yang kuat dalam bentuk kolaborasi produk dan acara.
Contoh nyata adalah pelaksanaan Urban Thread Market di Hotel Discovery Ancol dan Tower OCBC. Di sana para UMKM bekerja sama menyelenggarakan bazaar dan pameran secara mandiri. Di akhir program, 34 UMKM juga menyusun buku mengenai perjalanan bisnis mereka yang diharapkan dapat bermanfaat dan menginspirasi pelaku UMKM lainnya.
Pada kesempatan yang sama hadir pula Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo. Ratu menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta atas inisiatif luar biasa dalam meluncurkan program Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara). Program ini adalah langkah konkret dalam mendorong percepatan UMKM naik kelas di Jakarta.
“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada UMKM DKI Jakarta yang telah mengikuti program Jagoan Wirausaha Jakarta dengan baik dan tuntas, harapan kami UMKM DKI Jakarta semakin mandiri dan naik kelas serta dapat berkontribusi kepada Provinsi DKI Jakarta sebagai Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global," kata Ratu.
Selain keberhasilan dalam inovasi produk, program Jawara juga berhasil menciptakan dampak sosial, termasuk penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan kapabilitas peserta dalam mengakses pembiayaan untuk pengembangan bisnis. Peserta Jawara juga melakukan kolaborasi dalam persiapan dan pelaksanaan rangkaian capacity building dan graduation Jawara 2024.
Bank Indonesia berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM di Jakarta dan Indonesia melalui program yang berdampak jangka panjang. Ke depan, Jawara akan dilanjutkan dengan program 2025, dengan target lebih banyak UMKM yang naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. (J-3)