RUNTUHNYA Tembok Berlin pada 9 November 1989 merupakan momen bersejarah bagi Jerman dan dunia. Tembok yang hampir tidak dapat diatasi memisahkan Berlin Timur dan Barat selama lebih dari 28 tahun.
Melansir dari visitberlin, selain memisahkan keluarga dan teman, hal ini juga membawa banyak penderitaan dan kesakitan di masyarakat kala itu. Setidaknya terdapat 136 orang kehilangan nyawa di sini saat mencoba melarikan diri dari timur ke barat. Kegembiraan atas runtuhnya Tembok pada 9 November 1989 menimbulkan euforia hilangnya sebagian besar instalasi perbatasan.
Sekarang, masyarakat Jerman merayakan peristiwa ini sebagai simbol persatuan, kebebasan. Peristiwa ini akhir dari perpecahan yang memisahkan Jerman Timur dan Barat selama lebih dari 28 tahun.
Lantas, seperti apa cara masyarakat Jerman untuk merayakan peristiwa bersejarah tersebut?
Cara Masyarakat Jerman Merayakan Runtuhnya Tembok Berlin
1. Upacara dan Pidato Resmi
Setiap tahun, di Berlin diadakan upacara resmi di Gerbang Brandenburg, yang dihadiri oleh pejabat tinggi, termasuk Kanselir Jerman. Pidato resmi biasanya mengangkat pentingnya kebebasan, demokrasi, dan perdamaian, sekaligus mengingatkan dampak bersejarah Tembok Berlin bagi masyarakat Jerman.
2. Festival Cahaya
Festival lampu atau "Festival of Lights" diadakan di Berlin, dengan menampilkan proyeksi warna-warni di bangunan bersejarah, termasuk Gerbang Brandenburg dan Gedung Reichstag. Lampu-lampu ini sering kali membentuk simbol-simbol perdamaian dan persatuan, serta kisah visual runtuhnya tembok.
3. Konser dan Acara Musik
Banyak konser dan acara musik diadakan untuk memperingati runtuhnya Tembok Berlin, terutama di kota Berlin sendiri. Musik yang dimainkan sering kali bertema kebebasan dan harapan, mengingatkan orang akan perjuangan masyarakat Jerman selama era perpecahan.
4. Pameran Sejarah
Museum dan galeri di Berlin sering mengadakan pameran khusus tentang Tembok Berlin dan kehidupan masyarakat selama periode Perang Dingin. Pengunjung dapat melihat foto, video, artefak, dan sisa-sisa tembok yang dipamerkan, serta mendengarkan cerita dari kehidupan mereka di era itu.
5. Tur Mengenang Rute Tembok
Banyak orang berpartisipasi dalam tur yang mengikuti rute asli Tembok Berlin. Sepanjang rute tersebut terdapat berbagai monumen dan sisa-sisa tembok yang berfungsi sebagai pengingat sejarah. Tur ini biasanya dimulai dengan kisah-kisah dari mereka yang terdampak langsung oleh tembok.
6. Menghiasi dan Melukis Sisa Tembok Berlin
Sisa-sisa Tembok Berlin yang masih berdiri, seperti di East Side Gallery , sering dihias dan dilukis kembali sebagai simbol kebebasan. Karya seni ini mengungkapkan harapan, kebebasan, dan pesan persatuan, yang terus diperbarui oleh para seniman sebagai bentuk penghormatan.
7. Momen Mengenang di Tempat-Tempat Bersejarah
Di sekitar Berlin, orang-orang datang untuk mengenang di lokasi-lokasi bersejarah terkait Tembok Berlin. Banyak orang membawa bunga atau lilin sebagai simbol penghormatan bagi mereka yang kehilangan nyawa saat berusaha melintasi perbatasan demi kebebasan.
Dengan beragam acara dan perayaan ini, masyarakat Jerman tidak hanya mengenang masa lalu tetapi juga merayakan kebebasan dan persatuan yang diperoleh kembali. (Z-3)