DALAM era globalisasi yang semakin maju, inovasi menjadi kunci untuk mempertahankan daya saing suatu negara. Global Innovation Index (GII) adalah alat yang sangat berharga mengukur kemampuan inovasi berbagai negara di dunia.
Indeks ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana negara-negara berinovasi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti infrastruktur, kebijakan, pendidikan, dan hasil inovatif.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dalam GII, meskipun masih menghadapi tantangan untuk bersaing dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Perkembangan Peringkat Indonesia
Laporan Global Innovation Index (GII) 2023 yang dirilis Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) menandai pencapaian penting bagi Indonesia, yang kini berada di peringkat ke-61 dari 132 negara dengan skor 30,3.
Ini merupakan lonjakan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ketika Indonesia berada di peringkat ke-75 dengan skor 27,9. Peningkatan sebanyak 14 peringkat ini menjadi indikasi yang jelas akan kemajuan yang dicapai dalam upaya inovasi, mencerminkan potensi yang terus berkembang di berbagai sektor.
Selama lima tahun terakhir, peringkat Indonesia dalam GII menunjukkan fluktuasi yang menarik. Pada 2017, Indonesia berada di posisi ke-87, lalu naik ke peringkat ke-85 pada tahun 2018 dan 2019. Namun, di tahun 2020 dan 2021, peringkat Indonesia stagnan di posisi yang sama. Tahun 2022 menjadi titik balik dengan naiknya Indonesia ke peringkat ke-75, dan tren positif ini berlanjut pada tahun 2023, mengindikasikan perbaikan yang berkelanjutan dalam ekosistem inovasi nasional.
Peringkat ini menunjukkan meskipun Indonesia termasuk dalam kategori negara berpendapatan menengah ke bawah, ada banyak faktor yang menunjukkan kemajuan signifikan. WIPO mencatat kinerja Indonesia pada hampir semua indikator berada di atas rata-rata negara-negara dengan pendapatan serupa. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia masih tertinggal, seperti Vietnam yang berada di peringkat 46, Thailand di peringkat 43, dan Malaysia yang berada di peringkat 36.
Indikator Kekuatan dan Kelemahan Inovasi Indonesia
Dalam laporan GII 2023, terdapat tujuh indikator utama yang digunakan untuk menilai inovasi di Indonesia. Salah satu kekuatan utama adalah kecanggihan pasar, di mana Indonesia meraih nilai tertinggi dengan peringkat ke-37. Hal ini menunjukkan adanya kebijakan perdagangan yang mendukung inovasi dan pertumbuhan bisnis di dalam negeri.
Sedangkan indikator lainnya, seperti infrastruktur, juga menunjukkan nilai yang cukup baik, meskipun masih memerlukan peningkatan lebih lanjut untuk mencapai standar internasional.
Namun, tidak dapat dipungkiri terdapat sejumlah kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah dalam aspek penelitian dan pengembangan sumber daya manusia, di mana Indonesia mendapatkan peringkat ke-85. Ini menunjukkan masih ada tantangan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan riset di Indonesia. Selain itu, hasil kreatif juga menjadi salah satu area yang perlu ditingkatkan agar Indonesia dapat menghasilkan lebih banyak inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat.
Melalui berbagai program pendanaan untuk startup dan kolaborasi antara universitas dan industri, pemerintah berupaya mendorong lebih banyak penelitian dan pengembangan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kekayaan intelektual. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kreativitas di berbagai sektor.
Jadi, secara keseluruhan, perkembangan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index selama lima tahun terakhir mencerminkan kemajuan yang cukup. Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian serta penguatan kerjasama antara sektor publik dan swasta, tren positif ini memberikan harapan bagi masa depan inovasi di Indonesia.
Melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan sektor industri, diharapkan Indonesia dapat menciptakan lingkungan inovatif yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan. Keberhasilan inovasi tidak hanya ditentukan oleh kebijakan, tetapi juga oleh semangat untuk menciptakan solusi yang relevan dan berdampak bagi masyarakat. (Z-3)