MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), glosarium adalah kamus dalam bentuk yang ringkas atau daftar kata dengan penjelasan dalam bidang tertentu. Karena kita sudah mempelajari IPA kelas IX semester 1, ada baiknya kita memahami penjelasan dari setiap istilah yang muncul dalam pelajaran ini.
Apa saja daftar kata yang muncul dalam pelajaran IPA kelas IX semester 1? Berikut uraiannya sebagaimana dilansir dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk.
Penjabarannya diurut dari huruf A yang mengawali setiap kata sampai W dalam glosarium ini. Yuk kita simak satu per satu.
A
1. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome): Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV dan menyerang imunitas tubuh.
2. Akson (neurit): Penonjolan badan sel berbentuk panjang dan silindris yang berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lain atau ke sel otot atau ke sel kelenjar.
3. Albino: Kelainan yang disebabkan tidak ada zat warna (pigmen).
4. Alela: Bentuk alternatif dari suatu gen.
5. Anafase: Fase pembelahan mitosis yang memiliki ciri kromatid saudara dari setiap pasangan memisah menuju kutub yang berlawanan dan pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.
6. Angiospermae: Tumbuhan biji tertutup yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium).
7. Anteridium: Alat kelamin jantan pada Pteridophyta (Paku) dan Bryophyta (Lumut).
8. Arkegonium: Alat kelamin betina pada Pteridophyta (Paku) dan Bryophyta (Lumut).
9. Aseksual: Reproduksi tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Reproduksi aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan.
10. Atom: Partikel terkecil penyusun suatu materi.
B
11. Beda potensial listrik: Perbedaan jumlah elektron yang berada pada suatu rangkaian listrik atau kawat penghantar.
12. Benang sari: Alat kelamin jantan pada tumbuhan.
13. Biolistrik: Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran impuls pada tubuh manusia.
C
14. Cangkok: Kegiatan untuk membantu reproduksi tanaman dengan cara mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar.
D
15. Daya listrik: Banyaknya energi listrik yang dibutuhkan untuk setiap satu detik.
16. Dendrit: Penonjolan badan sel yang bercabang-cabang dan berbentuk seperti cabang pohon. Dendrit berfungsi menerima impuls dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel.
17. Dihibrid: Persilangan dengan dua karakter beda.
18. Dinamo: Pembangkit listrik (generator) yang paling kuno, alat untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
19. Diploid: (1) dua ploid (2N) jumlah kromosom dalam sel individu pada suatu species; (2) kromosom dalam keadaan berpasangan.
20. DNA (deoxyribonucleic acid): Untaian yang sangat panjang terletak di dalam inti sel, terdiri dari subunit nukleotida yang berfungsi menyimpan kode genetik.
21. Dormansi: Peristiwa pada saat biji mengalami masa istirahat atau biji yang masih belum tumbuh.
E
22. Elektro Ensefalo Grafi (EEG): Alat uji kedokteran yang digunakan untuk menilai kerja otak. Sama seperti sel saraf lain, sel-sel otak saling terhubung satu sama lain melalui sinyal-sinyal listrik. Sistem kerja EEG mirip dengan EKG. Sinyal-sinyal listrik dari otak mampu direkam oleh alat ini.
23. Elektro Kardio Grafi (EKG): Alat dalam bidang kedokteran yang biasa digunakan untuk merekam aktivitas otot jantung. Alat ini mampu merekam sinyal-sinyal listrik dari aktivitas jantung.
24. Elektrokimia: Elemen volta, baterai, dan akumulator adalah sumber arus DC yang dihasilkan dari reaksi kimia.
25. Elektron: Partikel subatom yang bermuatan negatif.
26. Elektroskop: Alat untuk mengetahui suatu benda bermuatan atau tidak.
27. Endometrium: Lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat menstruasi.
28. Epididimis: Saluran yang keluar dari testis tempat sel kelamin jantan (sperma) disimpan sementara waktu, bentuk seperti koma dengan ukuran ± 4 cm, dan terletak di belakang testis.
29. Estrogen: Hormon yang berperan mengatur siklus menstruasi. Hormon ini juga berperan untuk memicu penebalan dinding rahim, memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (luteinizing hormone), dan mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan.
F
30. Filial (F): Keturunan dalam proses pewarisan sifat.
31. Follicle Stimulating Hormone (FSH): Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Hormon ini berfungsi memicu berkembangnya folikel dalam ovarium dan produksi sperma oleh testis.
32. Fragmentasi: Reproduksi secara aseksual dengan cara pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih.
G
33. Gamet: Sel-sel reproduksi yang meneruskan gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.
34. Garis gaya listrik: Garis-garis yang menggambarkan besar gaya listrik.
35. Gaya Coulomb: Gaya yang ditimbulkan dua muatan listrik yang berdekatan.
36. Gen: Unit instruksi atau perintah yang terdapat pada suatu untai DNA yang memengaruhi sifat atau ciri setiap makhluk hidup.
37. Generatif: Cara reproduksi melalui kawin atau peleburan putik dan serbuk sari.
38. Generator: Alat yang mampu mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
39. Gonore: Penyakit kencing nanah yang diakibatkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
40. Gymnospermae: Tumbuhan yang bijinya tidak tertutup kulit buah atau berbiji terbuka.
H
41. Haploid: (1) satu ploid (N) jumlah kromosom dalam sel individu pada suatu spesies; (2) kromosom dalam keadaan tidak berpasangan.
42. Hemofilia: Kelainan darah berupa sulit untuk menggumpal saat terjadi luka pada bagian tubuh tertentu yang disebabkan tidak dihasilkan faktor penggumpalan darah dalam tubuh seseorang.
43. Hermafrodit: Individu yang berfungsi sebagai jantan dan betina sekaligus dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sel telur dan sperma.
44. Herpes simplex genitalis: Penyakit kutil kelamin akibat virus Herpes simplex.
45. HIV (Human Immunodeficiency Virus): Virus yang menyerang sistem imunitas tubuh.
46. Hukum Kirchhoff: Hukum yang mengatur tentang besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik.
47. Hukum Ohm: Hukum yang mengatur tentang besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian tertutup.
I
48. Isolator listrik: Bahan-bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Contoh dari isolator listrik adalah karet dan plastik.
K
49. Keputihan: Penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina.
50. Konduktor listrik: Bahan-bahan yang baik untuk menghantarkan arus listrik. Contoh dari konduktor listrik adalah tembaga, perak, dan emas.
51. Korsleting: Hubungan arus pendek listrik, terjadi karena ada konduktor positif dan negatif di dalam kabel yang saling berhubungan satu sama lain.
51. Kromosom: Untaian DNA yang menggulung menjadi struktur yang lebih padat.
L
52. Lingkungan: Alam sekitar makhluk; macam: fisik dan biotis. Fisik: suhu, cuaca, arus udara atau air, dll. Biotis: makanan, komunitas, musuh, persaingan, dan kehidupan sosial.
53. Listrik statis: Listrik yang terjadi akibat ada perbedaan muatan listrik.
54. Luteinizing Hormone (LH): Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary atau hipofisis. Hormon ini berfungsi memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang (ovulasi) pada wanita dan produksi androgen pada laki-laki.
M
55. Materi genetic: Berperan penting dalam pewarisan sifat. Molekul yang berperan dalam materi genetik adalah asam nukleat (DNA dan RNA).
56. Medan listrik: Daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik suatu muatan listrik.
57. Meiosis: Pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan yang memiliki kromosom haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n).
58. Melanin: Pigmen yang menyebabkan kulit berwarna gelap. Pigmen melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet.
59. Mengenten (menyambung): Memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat.
60. Menstruasi: Meluruhnya endometrium (jaringan penyusun dinding rahim) dan pecahnya pembuluh darah akibat rendahnya hormon estrogen dan progesteron.
61. Merunduk: Kegiatan untuk membantu reproduksi tanaman dengan cara membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar.
62. Metafase: Fase pembelahan mitosis yang memiliki ciri kromosom berjejer pada bidang pembelahan.
63. Metamorfosis: Perubahan bentuk tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangan.
64. Mitosis: Tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang punya karakter identik secara genetik dengan sel induk. Jika sel induk memiliki kromosom 2n (diploid), jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan juga 2n (diploid).
65. Monohibrid: Persilangan dengan satu karakter beda.
66. Muatan listrik: Terdiri dari muatan listrik positif dan negatif. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif) bersifat tolak-menolak. Muatan listrik yang berbeda (positif dengan negatif) bersifat tarik menarik.
67. Myelin: Selubung lemak berlapis-lapis, dihasilkan oleh sel Schwann. Lapisan lemak myelin sulit ditembus oleh ion-ion yang keluar dan masuk membran sel saraf pada bagian akson. Myelin berfungsi mempercepat impuls saraf dengan membantu terjadi loncatan muatan.
N
68. Nodus ranvier: Daerah akson terbuka yang tidak diselubungi myelin. Nodus ranvier berfungsi sebagai tempat terjadi tarik-menarik muatan listrik di membran sel saraf.
O
69. Okulasi (menempel): Kegiatan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Teknik okulasi atau menempel sering digunakan oleh petani untuk mendapatkan tanaman 'unggul' dari dua atau lebih tanaman yang sejenis.
70. Osiloskop: Alat yang biasa digunakan untuk menggambarkan bentuk gelombang listrik pada layer.
71. Ovarium: Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua pasang, terletak di samping kanan dan kiri rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum).
72. Ovipar: Kelompok hewan yang embrionya berkembang di dalam telur.
73. Ovovivipar: Kelompok hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur seperti pada hewan ovipar, melainkan telur tetap berada di dalam tubuh induk betinanya.
P
74. Parental (P): Orangtua atau induk.
75. Partenogenesis: Individu baru berkembang dari sel telur tanpa proses pembuahan atau fertilisasi.
76. Pembuahan (fertilisasi): Proses pembuahan atau peleburan inti sel telur dengan inti sel sperma.
77. Penis: Struktur bagian luar dari organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran pengeluaran kencing dan sperma.
78. Perkecambahan: Ketika masa dormansi biji berakhir mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru.
79. Petir: Kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan muatan negatif (elektron) antara awan dan awan atau antara awan dan bumi.
80. Pigmen: Zat warna.
81. Polinasi (penyerbukan): Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik.
82. Potensial listrik: Usaha yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lain yang jauhnya tak terhingga (jarak tidak berpengaruh).
83. Profase: Fase pembelahan mitosis yang memiliki ciri membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan kromosom memadat dan menebal.
84. Progesteron: Hormon yang berperan mengatur siklus menstruasi. Hormon ini juga berperan untuk memicu penebalan dinding rahim dan mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan.
85. Proton: Partikel subatom yang bermuatan positif.
86. Putik: Alat kelamin betina pada tumbuhan.
R
87. Rangkaian paralel: Pada rangkaian listrik yang memiliki percabangan kabel.
88. Rangkaian seri: Pada rangkaian listrik yang tidak memiliki percabangan kabel.
89. Reproduksi seksual: Reproduksi yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur).
90. Rhizoma: Batang yang tumbuh di dalam tanah.
91. RNA (ribonucleic acid): Asam nukleat yang terdiri dari subunit nukleotida. Pada RNA, gulanya berupa gula ribose. Basa nitrogen yang menyusun DNA yaitu adenin (A) yang selalu berpasangan dengan urasil (U), serta guanine (G) yang selalu berpasangan dengan sitosin (C).
S
92. Sel electroplax: Sel yang menghasilkan muatan negatif pada bagian dalam dan muatan positif pada bagian luar saat ikan belalai gajah dalam keadaan beristirahat.
93. Sel saraf: Tersusun atas bagian dendrit, badan sel, inti sel, dan neurit atau akson. Sel saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indera.
94. Semikonduktor listrik: Bahan yang kurang baik untuk menghantarkan arus listrik. Contoh bahan semikonduktor listrik ialah karbon, silikon, dan germanium.
95. Servik: Struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina; mulut rahim.
96. Sifilis: Penyakit raja singa terjadi akibat bakteri Treponema pallidum.
97. Sitokinesis: Pembelahan sitoplasma pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telophase.
98. Sperma: Gamet jantan.
99. Spermatogenesis: Proses pembentukan sperma.
100. Stolon (geragih): Reproduksi tumbuhan dengan cara menjalarkan batang di atas tanah.
101. Strobilus (runjung): Alat reproduksi seksual (generatif) yang dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermae.
102. Sumber arus listrik: Alat-alat listrik yang dapat menghasilkan energi listrik.
T
103. Tegangan jepit: Tegangan di antara kutub-kutub baterai saat baterai dihubungkan dengan suatu rangkaian sehingga ada arus yang mengalir.
104. Teknologi: Penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan spesifik, sering kali melibatkan industri dan mencakup penggunaan dalam penelitian dasar.
105. Telofase: Fase pembelahan mitosis yang memiliki ciri membran inti mulai kembali bergabung dan kromosom mulai meregang.
106. Testis: Struktur yang berbentuk bulat telur yang tersimpan dalam skrotum. Fungsinya memproduksi sperma dan hormon testosteron.
107. Tuba fallopii: Oviduk atau saluran telur; Saluran dengan panjang ±10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).
108. Tunas: Reproduksi secara aseksual untuk menghasilkan keturunan.
U
109. Umbi batang: Batang tumbuhan yang mengalami pembengkakan di dalam tanah dan berisi cadangan makanan.
110. Umbi lapis (bulbus): Struktur yang merupakan modifikasi batang dan daun, misalnya pada bawang merah.
111. Uretra: Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi, dan merupakan saluran akhir keluarnya sperma dan urin.
112. Uterus (rahim): Struktur yang berbentuk seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
V
113. Vagina: Saluran reproduksi pada perempuan yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.
114. Varietas hibrida: Suatu jenis tumbuhan yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau lebih jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik genetik yang berbeda.
115. Vas deferens: Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis.
116. Vegetatif: Reproduksi tumbuhan secara aseksual.
117. Vivipar: Kelompok hewan yang embrionya berkembang di dalam rahim induk betinanya dan akan dilahirkan pada saat umurnya sudah mencukupi.
W
118. Widow's peak: Rambut yang tumbuh melingkar biasa atau tumbuh seperti huruf V. (Z-2)