Emerging dan Re-Emerging Disease: Ancaman Baru dan Lama bagi Kesehatan Global

Emerging disease adalah penyakit infeksi baru yang muncul dalam populasi manusia atau menyebar ke wilayah baru dengan cepat. Simak lebih lanjut?(freepik)

EMERGING disease adalah penyakit infeksi yang baru muncul dalam suatu populasi atau menyebar dengan cepat, baik dalam jumlah kasus maupun ke wilayah geografis baru. 

Penyakit ini termasuk kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada manusia atau muncul kembali dalam bentuk klinis yang baru, lebih parah, atau lebih menular. Emerging disease dapat menyebabkan dampak serius bagi kesehatan masyarakat karena minimnya kekebalan alami dalam populasi terhadap penyakit ini.

Penyakit emerging sering muncul akibat berbagai faktor, seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan pergeseran lingkungan ekosistem yang mempercepat adaptasi agen infeksi terhadap inang baru atau meningkatkan kemampuan penyebarannya. 

Riset menunjukkan kawasan Asia Tenggara, khususnya negara-negara di sekitar Dataran Indo-Gangga dan DAS Mekong, merupakan “hotspot” global untuk munculnya penyakit infeksi emerging (PIE) seperti virus Nipah, demam berdarah Crimean-Congo, dan influenza H5N1.

Faktor Penyebab Emerging dan Re-Emerging Disease

• Urbanisasi dan Penghancuran Habitat Asli : Perpindahan manusia ke habitat hewan liar mengundang risiko penularan patogen baru.
• Perubahan Iklim dan Ekosistem : Memengaruhi distribusi vektor penyakit, seperti nyamuk, yang membawa virus atau bakteri penyebab penyakit.
• Sanitasi dan Kepadatan Penduduk : Lingkungan yang padat dan tidak higienis memudahkan penyebaran penyakit.
• Perjalanan dan Globalisasi : Pergerakan manusia yang cepat memperluas penyebaran penyakit ke berbagai wilayah.

Re-emerging disease adalah penyakit yang sebelumnya telah ada namun muncul kembali dengan peningkatan infeksi yang signifikan. Penyakit ini dapat kembali menjadi ancaman kesehatan masyarakat setelah sekian lama dianggap terkendali. Contoh penyakit re-emerging adalah demam berdarah, filariasis, dan kolera.

Contoh Emerging dan Re-Emerging Disease

1. Penyakit Infeksi Emerging (PIE)

• Penyakit Virus : Ebola, Hanta, dan virus Nipah yang sering terjadi di kawasan Asia.
• Penyakit Bakteri : Melioidosis, listeriosis, dan demam semak.
• Penyakit Parasitik : Toksoplasmosis yang kini muncul dalam bentuk lebih agresif.

2. Re-Emerging Disease 

• Demam Berdarah : Penyakit ini kembali meningkat di daerah beriklim tropis akibat perubahan iklim yang mendukung penyebaran nyamuk Aedes.
• Kolera : Meningkatnya kasus kolera di wilayah dengan sanitasi yang buruk menunjukkan betapa mudahnya penyakit lama ini untuk kembali menular secara luas.

Dampak Sosial dan Ekonomi Emerging Disease

Emerging disease membawa dampak signifikan secara global, baik dari segi kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Contohnya pandemi SARS yang menyebabkan kerugian ekonomi sekitar US$50 miliar. Dampaknya lebih besar di negara berkembang yang memiliki sistem kesehatan yang belum kuat. 

Pandemi dan penyakit yang dapat menyebar luas, seperti Ebola dan influenza, memiliki risiko status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD), yang membutuhkan respons internasional untuk penanggulangan.

Emerging dan re-emerging disease memerlukan perhatian khusus dalam penanganan karena karakteristik mereka yang cepat menyebar, adaptasi mikroba yang terus berkembang, dan sering kali kemampuan menghindari respons kekebalan tubuh manusia. (Z-3)

Referensi : 

• Tabish, S. A. (2020) 'Emergent Infection: A New Global Health Threat
•  AlMossawi, H. J. et al. (2019) 'Key Strategies to Address Emerging and Reemerging Infectious Diseases
• infeksiemerging.kemkes.go.id/berita-bulletin/waspada-penyebaran-penyakit-infeksi-emerging