MELALUI Jakarta Running Festival (JRF) 2024 yang telah sukses digelar pada 10-13 Oktober 2024, perusahaan pengelolaan sampah domestik terpadu PT Solusi Asri Lestari (Ecofren) berhasil menangani 15,92 ton sampah dengan sistem pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah secara real-time atau dikenal waste management untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Direktur Utama Ecofren Rheza Rumawas menyampaikan, dalam perhelatan akbar yang dihadiri hingga lebih dari 16 ribu peserta dari seluruh Indonesia ini, Ecofren, sebagai Official Waste Management Partner, mengadvokasi pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam acara besar publik.
"Kami di Ecofren percaya bahwa acara publik seperti JRF menawarkan peluang besar untuk menunjukkan bagaimana pengelolaan sampah yang tepat dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/10).
Sebagai mitra pengelolaan sampah resmi, Ecofren menghadirkan berbagai layanan untuk mengelola sampah yang dihasilkan selama rangkaian acara JRF 2024.
Tim Ecofren secara khusus menangani sampah yang dihasilkan oleh peserta, pengunjung, dan vendor yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Ecofren berhasil memilah sampah jenis plastik, kertas, kaca, logam, organik dan residu, guna memastikan tidak ada sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses daur ulang atau pemrosesan ramah lingkungan.
Ecofren juga memberikan real-time waste tracking selama race expo dan acara puncak berlangsung untuk melihat langsung total volume sampah yang dikumpulkan dan dipilah sepanjang acara berlangsung. Layanan ini dikatakan tidak hanya memberikan transparansi terhadap proses pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah yang bertanggung jawab pada event-event besar semacam ini.
Pada hari terakhir acara, Ecofren mencatat total 15,92 ton berhasil dikumpulkan dan diproses dengan mengusung konsep Zero Waste to Landfill.
"Kami sangat bangga menjadi bagian dari JRF 2024. Pada event ini, bukan hanya soal pengelolaan operasional, tetapi juga mengedukasi para pelari melalui penyediaan tempat sampah di sepanjang jalur lari," jelas Rheza.
Dengan adanya ribuan peserta yang berpartisipasi, acara besar seperti JRF tercatat menghasilkan volume sampah yang cukup besar. Dari total sampah yang berhasil ditangani Ecofren dalam acara JRF sebesar 15,92 ton sampah, sampah organik yang terkumpul sebanyak 512 kg atau sekitar 3% dari total sampah, sampah anorganik mencapai 6.457,1 kg atau 41% dari total, yang sebagian besar terdiri dari plastik dan kertas, serta sampah residu mencapai 8.953,3 kg atau 56% dari total sampah yang dihasilkan selama acara.
"Melalui inisiatif waste management yang dilakukan, Ecofren berhasil melakukan avoided emission atau potensi pengurangan emisi hingga sekitar 11,733 ton CO2," ujar Rheza.
Sementara itu, Dicky Widjaja, Race Director PT Kelompok Lari Anak Bangsa (KLAB), selaku penyelenggara JRF 2024, mengapresiasi partisipasi Ecofren dalam menyukseskan acara tersebut.
"Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Ecofren. Kami berharap kerja sama ini bisa menjadi model bagi acara-acara lain di Indonesia yang ingin meminimalkan jejak lingkungan," tuturnya. (E-2)