Ditahbiskan Jadi Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus Beri Pesan Kemanusiaan

2 weeks ago 5
Ditahbiskan Jadi Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus Beri Pesan Kemanusiaan Pentahbisan Uskup Maksi dilakukan oleh Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, didampingi Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden dan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat.(Marianus Marselus/MI.)

MONSIYUR Maksimus Regus ditahbiskan menjadi Uskup Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/11) di Gereja Santo Petrus Labuan Bajo. Uskup Maksi mengajak semua orang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam membangun relasi sosial di masyarakat.

Pentahbisan Uskup Maksi dilakukan oleh Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, didampingi Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden dan Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat. Hadir puluhan uskup dari seluruh Indonesia dan ribuan umat Keuskupan Labuan Bajo serta umat keuskupan lainnya di pulau Flores.

“Dunia sedang dihiasi dan disesati berbagai bentuk amarah, kebencian dan permusuhan. Pada hari ini Tuhan menawarkan sebuah pendekatan yang lain dalam relasi kita yaitu cinta yang tak terbatas kepada manusia, hiduplah dalam suasana saling menghargai di tengah dunia yang sedang terpecah” kata Uskup Maksi usai Penahbisan.

Uskup Maksimus mengatakan meskipun ada perbedaan agama, etnis atau latar belakang sosial selalu ada benang merah dasar yang mengikat individu satu sama lain sebagai manusia. Paus Fransiskus menyebutnya dengan kemanusiaan bersama. 

Uskup Maksi  memilih moto  episkopal yaitu Ut Mundus Salvetur Per Ipsum (Supaya Dunia Diselamatkan oleh-Nya). Moto ini memuat empat semangat dasar gereja yang dipimpinnya  yakni semangat berjalan bersama (sinodalitas), gereja yang terbuka (ekklesiologie-inklusivistik), semangat solidaritas  bagi kaum rentan dan semangat ekologis bagi alam ciptaan.

Pesan Khusus Duta Vatikan

“Kamu pergi Keuskupan Labuan Bajo dan buatlah iman Katolik berakar di sana.”  Ini adalah pesan Duta Besar Vatikan-Indonesia, Mgr. Piero Pioppo kepada Uskup Maksi ketika bertemu di rumah Duta Takhta Suci Vatikan di Jakarta, Juni lalu. “Pesan Nuncio Mgr. Piero Pioppo itu terus saya ingat” kata Uskup Maksi

Pesan Duta Vatikan itu menurut Uskup Maksi menjadi sangat penting bagaimana iman umat di Keuskupan Labuan Bajo semakin kuat, semakin mendalam dan menghasilkan buah-buah yang besar dan baik terutama dalam kemanusiaan dan ekologis.

“Tentu ini menjadi tantangan dan yang perlu dilakukan tentu saja membangun, karena ini baru pertama. Yang penting adalah meletakkan pondasi yang kuat. Yang pertama pondasi organisasi keuskupan dan tata pastoral. Tentu dengan kultur baru yang ditawarkan Paus Fransiskus dengan Gereja sinodal” ungkap Uskup Maksi. 

Uskup Maksi juga berupaya menjadikan Keuskupan Labuan Bajo menjadi Gereja sinodal. Kolaborasi antara imam, biarawan-biarawati, tarekat, antarumat, keluarga, orang muda dan sebagainya.

Selain itu, Keuskupan Labuan Bajo akan menguatkan evangelisasi menghadapi pertumbuhan pariwisata yang kian pesat di Labuan Bajo. 

“Gereja menggunakan ruang ini untuk evangelisasi terutama untuk generasi muda supaya mereka tidak mengalami kebingungan di tengah perubahan. Dua elemen yang sangat krusial orang muda dan keluarga yang berhadapan dengan life style, berhadapan dengan budaya baru yang muncul dengan sangat cepat karena pariwisata yang luar biasa ini” ungkapnya. (H-3)

Read Entire Article
Global Food