APAKAH Anda berpikir penyakit diabetes hanya terjadi pada orang lanjut usia? Jika Anda berpikir begitu, maka Anda salah.
Menurut National Institutes of Health, sekitar 1.211.900 anak dan remaja di bawah usia 20 tahun di seluruh dunia diperkirakan menderita diabetes tipe 1. Di mana 108.200 kasus baru setiap tahunnya pada anak-anak dan remaja di bawah usia 15 tahun.
Indonesia menempati peringkat pertama dalam jumlah penderita diabetes tipe 1 pada anak-anak di Asia Tenggara. Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lebih dari 1.200 kasus diabetes tipe 1 pada anak telah tercatat dalam beberapa tahun terakhir.
Penyebab Diabetes di Usia Muda
Banyak anak muda kurang memperhatikan asupan makanan. Seringnya mereka memilih makanan cepat saji dan minuman manis seperti boba, kue, dan donat dibandingkan makanan sehat. Kebiasaan ini meningkatkan risiko diabetes mellitus di usia muda jika tidak segera diubah.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi insulin dalam tubuh, yang menghambat kemampuan tubuh untuk memproses gula secara optimal. Kenaikan kadar gula darah yang tidak terhindarkan ini berisiko memicu diabetes mellitus tipe 2.
Saat ini, penyebab pasti diabetes mellitus tipe 1 belum dapat diketahui. Namun, penyakit autoimun diketahui berperan dalam kondisi ini, di mana sistem imun tubuh menyerang dan merusak sel beta yang berfungsi menghasilkan insulin di pankreas. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga dapat meningkatkan risiko.
Bagi remaja yang telah didiagnosis dengan diabetes, penting untuk melakukan pemantauan secara rutin dan mendapatkan pengobatan yang tepat guna mencegah komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup. Karena itu, mengenali tanda-tanda diabetes sejak awal sangatlah penting untuk dapat mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Ciri-ciri Diabetes pada Usia Muda
Berdasarkan Kementerian Kesehatan dan layanan kesehatan rumah sakit BUMN, berikut adalah beberapa ciri-ciri diabetes pada usia muda:
1. Mudah merasa lapar dan haus
Salah satu gejala pertama yang sering muncul pada diabetes adalah rasa lapar dan haus yang berlebihan. Ketika tubuh tidak dapat memproses gula darah secara efektif, tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup dari makanan, sehingga memicu rasa lapar.
2. Sering buang air kecil
Penderita diabetes sering mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil. Ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula darah melalui urin. Saat gula darah sangat tinggi, ginjal akan berusaha untuk mengeluarkannya melalui urine, yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil.
3. Mudah lelah
Rasa lelah yang berlebihan adalah gejala umum lainnya pada penderita diabetes. Karena tubuh tidak bisa memproses gula darah dengan baik, sel-sel tubuh kekurangan energi yang seharusnya didapatkan dari gula dalam darah. Hal ini dapat membuat tubuh merasa lemas dan mudah lelah.
4. Penurunan berat badan
Meskipun pola makan tidak berubah, penderita diabetes sering mengalami penurunan berat badan yang tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi dengan efektif, sehingga tubuh mulai membakar lemak dan otot sebagai ganti.
5. Luka sulit sembuh
Diabetes dapat memperlambat proses penyembuhan luka karena tingginya kadar gula darah dapat merusak sistem peredaran darah dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ini berarti tubuh kesulitan untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan yang terluka.
6. Penglihatan kabur
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, yang mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus, sehingga menyebabkan penglihatan kabur. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah penglihatan yang lebih serius, seperti retinopati diabetik.
7. Gangguan fungsi seksual
Diabetes dapat mempengaruhi fungsi seksual, baik pada pria maupun perempuan. Pada pria, ini bisa berupa disfungsi ereksi, yaitu ketidakmampuan untuk mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual.
Pada perempuan, diabetes dapat menyebabkan penurunan libido atau gangguan lainnya dalam aktivitas seksual. Hal ini terjadi karena tingginya kadar gula darah dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang terlibat dalam fungsi seksual.
8. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba (mudah marah)
Gula darah yang tidak stabil bisa memengaruhi emosi seseorang. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi atau rendah, seseorang bisa merasa mudah marah atau cemas. Perubahan mood ini sering terjadi secara tiba-tiba.
Jangan tunggu hingga ciri-ciri tersebut muncul untuk mulai peduli dengan kesehatan, terutama bagi anak muda. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah pencegahan sejak dini, kita dapat menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari diabetes serta berbagai komplikasi lainnya. (National Institutes of Health (NIH)/Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)/Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan/Layanan Kesehatan Rumah Sakit BUMN/Z-3)