Berkelanjutan, Berikut 5 Ciri dari Konsep Farmasi Ramah Lingkungan

2 weeks ago 5
Berkelanjutan, Berikut 5 Ciri dari Konsep Farmasi Ramah Lingkungan Keberlanjutan, konsep farmasi hijau(Freepik)

DALAM beberapa dekade terakhir, perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, dan sektor farmasi tidak terkecuali.

Farmasi ramah lingkungan, atau "green pharmacy," merupakan suatu pendekatan yang menekankan pentingnya praktik berkelanjutan dalam pengembangan, produksi, dan distribusi obat-obatan.

Konsep ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sambil tetap memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Berikut 5 ciri dari konsep farmasi ramah lingkungan.

1. Penggunaan Bahan Baku Berkelanjutan

Dilansir dari jurnal yang berjudul, Green Pharmacy: The Concept and Challenges. Journal of Drug Research and Development, Salah satu aspek penting dari farmasi ramah lingkungan adalah penggunaan bahan baku yang berkelanjutan.

Banyak perusahaan farmasi kini beralih ke sumber bahan baku yang berasal dari pertanian organik atau tanaman obat yang dibudidayakan dengan cara yang tidak merusak lingkungan.

Misalnya, penggunaan bahan aktif yang diambil dari sumber alami bukan hanya mengurangi dampak ekologis, tetapi juga sering kali memberikan manfaat kesehatan tambahan bagi pasien.

2. Proses Produksi yang Efisien

Praktik farmasi ramah lingkungan juga mencakup pengembangan proses produksi yang lebih efisien. Hal ini mencakup penggunaan teknologi hijau yang meminimalkan limbah dan penggunaan energi.

Dengan menerapkan metode sintesis yang lebih bersih dan proses manufaktur yang ramah lingkungan, perusahaan dapat mengurangi jejak karbon mereka.

Beberapa perusahaan telah mengadopsi prinsip-prinsip produksi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan energi terbarukan dalam proses pembuatan obat.

3. Pengurangan Limbah dan Emisi

Sektor farmasi dikenal menghasilkan limbah yang signifikan, termasuk limbah berbahaya.

Oleh karena itu, mengelola dan mengurangi limbah menjadi fokus utama dalam farmasi ramah lingkungan.

Ini termasuk pengelolaan limbah farmasi yang tepat dan pengurangan kemasan yang berlebihan.

Inisiatif seperti penggunaan kemasan biodegradable atau dapat didaur ulang semakin populer, membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Riset dan Pengembangan Berkelanjutan

Riset dan pengembangan (R&D) merupakan bagian integral dari industri farmasi. Dalam konteks farmasi ramah lingkungan, penelitian yang berfokus pada dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat menjadi sangat penting.

Banyak perusahaan kini melakukan studi dampak lingkungan sebelum meluncurkan produk baru, memastikan bahwa obat yang dikembangkan tidak hanya aman bagi pasien tetapi juga untuk lingkungan.

5. Kesadaran dan Edukasi

Dilansir dari laman Pafi Kota Subang, meningkatkan kesadaran di kalangan profesional kesehatan dan masyarakat tentang pentingnya praktik farmasi yang berkelanjutan adalah langkah kunci dalam mengubah paradigma industri ini.

Edukasi tentang penggunaan obat yang lebih aman dan ramah lingkungan dapat membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan mereka dan lingkungan.

Farmasi ramah lingkungan bukan hanya sebuah tren, tetapi merupakan kebutuhan mendesak untuk melindungi kesehatan planet dan manusia.

Dengan mengadopsi praktik berkelanjutan dalam setiap aspek produksi dan distribusi obat, industri farmasi dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. (Z-10)

Sumber

  • Thakkar, J. et al. (2018). Green Pharmacy: The Concept and Challenges. Journal of Drug Research and Development.
  • McCoy, K. L. et al. (2017). A Systematic Review of Green Pharmacy. Environmental Science & Policy
  • Pezzini, M. et al. (2019). Sustainability in the Pharmaceutical Industry: The Role of Green Chemistry. Sustainable Chemistry
  • Pafikotasubang.org
Read Entire Article
Global Food