HUJAN adalah presipitasi berupa air yang jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk tetesan. Hujan merupakan bagian dari siklus hidrologi yang penting bagi kehidupan di planet ini.
Proses terjadinya hujan melibatkan beberapa tahap yang berkaitan dengan perubahan fisika dalam atmosfer.
Berikut Begini Proses Terjadinya Hujan
1. Penguapan
Proses dimulai dengan penguapan air dari permukaan bumi, seperti laut, danau, sungai, dan tanah. Panas dari sinar matahari menyebabkan air menguap menjadi uap air yang naik ke atmosfer.
2. Kondensasi
Uap air yang naik ke udara mengalami pendinginan seiring dengan meningkatnya ketinggian. Saat uap air mendingin, ia berubah kembali menjadi tetesan air kecil dalam proses yang disebut kondensasi. Tetesan ini berkumpul membentuk awan.
3. Pembentukan Awan
Awan terdiri dari jutaan tetesan air kecil yang melayang di udara. Ketika lebih banyak uap air terkondensasi, tetesan ini tumbuh lebih besar. Awan dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada kondisi atmosfer.
4. Koalesensi
Di dalam awan, tetesan air kecil saling bertabrakan dan bergabung untuk membentuk tetesan yang lebih besar. Proses ini disebut koalesensi. Jika tetesan ini menjadi cukup besar dan berat, mereka akan mulai jatuh ke bumi.
5. Presipitasi
Ketika tetesan air di dalam awan menjadi cukup besar (biasanya lebih dari 0,5 mm), gaya gravitasi akan menariknya turun, dan inilah yang disebut sebagai presipitasi. Presipitasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk hujan, salju, hujan es, atau embun, tergantung pada suhu udara.
6. Hujan
Hujan terjadi ketika tetesan air jatuh ke bumi. Jika suhu udara cukup hangat, air akan jatuh dalam bentuk cair. Jika suhu lebih dingin, bisa terjadi salju atau hujan es.
7. Kembali ke Permukaan
Setelah jatuh ke permukaan bumi, air hujan akan mengalir ke sungai, danau, atau laut, atau meresap ke dalam tanah. Proses ini melanjutkan siklus air di alam, yang dikenal sebagai siklus hidrologi.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Hujan
- Kelembapan: Kadar uap air di atmosfer mempengaruhi pembentukan awan dan hujan.
- Temperatur: Suhu udara menentukan seberapa banyak uap air yang dapat ditahan dan apakah hujan akan jatuh sebagai air atau salju.
- Kondisi Geografis: Bentuk lahan, seperti pegunungan, dapat mempengaruhi pola hujan, menyebabkan fenomena seperti hujan orografis.
Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dinamika cuaca dan pentingnya air bagi kehidupan di Bumi. (Z-12)