Bapanas Dorong Penerapan B2SA Berbasis Pangan Lokal hingga ke Sekolah

2 weeks ago 5
Bapanas Dorong Penerapan B2SA Berbasis Pangan Lokal hingga ke Sekolah Penerapan B2SA di sekolah adalah langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang sehat dan berdaya saing.(Dok. Bapanas)

BADAN Pangan Nasional (Bapanas) terus berkomitmen untuk mendorong penerapan pola makan sehat Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di kalangan generasi muda. Program B2SA Goes to School hadir untuk memperkenalkan dan mengedukasi siswa tentang pentingnya pola konsumsi sehat berbasis pangan lokal.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa penerapan B2SA di sekolah adalah langkah strategis untuk membentuk generasi muda yang sehat dan berdaya saing.

"Melalui program ‘B2SA Goes to School,’ kami ingin mengedukasi siswa mengenai pentingnya memilih pangan lokal sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Indonesia kaya akan sumber daya pangan yang beragam, mulai dari umbi-umbian, kacang-kacangan, hingga sayuran dan buah-buahan," ujar Arief pada Rabu (30/10) di Jakarta. 

Lebih lanjut, Arief menekankan bahwa pengenalan menu B2SA berbasis pangan lokal tidak hanya mendukung kesehatan anak-anak tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

"Kebiasaan makan sehat perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi budaya yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pusat dan daerah, sekolah, masyarakat, dan komunitas adalah kunci sukses program ini," tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, mengungkapkan bahwa komitmen Bapanas dalam mengedukasi masyarakat tentang B2SA diwujudkan melalui program B2SA Goes to School (BGtS). Pada tahun lalu, program ini telah menjangkau 128 sekolah di 32 provinsi. Pada tahun 2024, cakupan program diperluas ke 380 sekolah di 38 provinsi dengan target menjangkau 80 ribu murid.

"Program BGtS ini terus kami perluas. Dengan adanya BGtS kami bertujuan mengenalkan konsep B2SA kepada lingkungan sekolah agar anak-anak tidak hanya memahami manfaat pangan sehat, kami juga membiasakan untuk mengonsumsi makanan dengan bahan pangan yang menjadi potensi daerah tersebut, dan juga kami mendorong agar menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Rinna.

Dalam mengimplementasikan B2SA, Bapanas bekerja sama dengan Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) untuk menyelenggarakan kegiatan B2SA Goes to School. Kegiatan BGtS kali ini berlangsung di Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dengan sosialisasi dan edukasi pola konsumsi B2SA melalui media dongeng kepada siswa dan siswi mulai dari PAUD, SD, dan SMP. Kegiatan ini dipusatkan di lapangan SMP N 1 Jabiren Raya, pada Selasa, (29/10).

Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Pulang Pisau, Hj. Nunu Andriani, melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Edi P Casmani, menyatakan bahwa pola konsumsi B2SA perlu dipahami oleh masyarakat.

"Pola makan ini tidak harus berasal dari bahan pangan mahal. Kita harus memanfaatkan potensi pangan lokal agar masyarakat tidak kesulitan dalam menerapkan B2SA," tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua LPDN, Nyelong Inga Simon, juga menggarisbawahi pentingnya memberikan perhatian khusus pada pola makan anak-anak.

"Mari kita berperan aktif dengan mengarahkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat demi masa depan Indonesia yang maju. Edukasi pola makan sehat sangat penting agar anak-anak tumbuh dengan baik dan siap mendukung Indonesia Maju," imbuhnya Nyelong.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Jabiren Raya, Yunus Darmanto, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan dalam kegiatan ini. "Kami berterima kasih atas pemilihan SMP N 1 Jabiren Raya sebagai lokasi kegiatan. Edukasi ini akan sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sesuai dengan B2SA," tuturnya. (Fal/P-3)

Read Entire Article
Global Food