HARI Kebebasan Sedunia (World Freedom Day) diperingati setiap 9 November. Hari ini dirayakan untuk menghormati perjuangan panjang masyarakat di berbagai belahan dunia dalam memperoleh kebebasan dan hak asasi manusia, terutama di negara-negara yang pernah mengalami kekangan kebebasan, seperti negara-negara bekas Blok Timur.
Peringatan ini berupaya mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya kebebasan dan hak asasi manusia.
Sejarah Hari Kebebasan Sedunia
Hari Kebebasan Sedunia pertama kali ditetapkan tahun 2001 oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, George W. Bush. Hari Kebebasan Dunia diciptakan untuk memperingati runtuhnya Tembok Berlin pasca-Perang Dunia II.
Peringatan ini bukan soal runtuhnya tembok, tapi makna di balik jatuhnya. Runtuhnya tembok it menjadi momen berakhirnya komunisme di seluruh Eropa Timur dan Tengah, memastikan kebebasan bagi semua.
Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman terbagi menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Barat diduduki Amerika, Prancis, dan Inggris, sementara Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman yang diduduki Uni Soviet. Jerman Timur memperoleh status sebagai negara merdeka tahun 1949, dan kota Berlin menjadi bagian dari Jerman yang dikendalikan Soviet.
Sebuah tembok dibangun untuk mencegah migrasi orang-orang dari Berlin Timur ke Berlin Barat dan bagian Eropa Barat lainnya. Dari tahun 1961 hingga 1989, diperkirakan 5.000 orang berhasil melarikan diri melintasi Tembok Berlin. Lebih dari 100 orang tewas dalam proses tersebut.
Pada 1989, pembatasan perjalanan di Jerman Timur menjadi lebih longgar, yang menyebabkan ribuan orang dengan tidak sabar memanjat tembok dan memukulnya dengan pahat dan palu. Tembok Berlin akhirnya terkikis sedikit demi sedikit dan runtuh pada 9 November 1989. Satu tahun kemudian, Jerman kembali menjadi satu wilayah.
Runtuhnya Tembok Berlin bukan hanya sebuah peristiwa penting bagi Jerman, tetapi simbol kemenangan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia di dunia.
Seiring waktu, Hari Kebebasan Sedunia juga mulai diperingati di berbagai negara sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap perjuangan masyarakat yang masih terkungkung oleh rezim otoriter.
Tujuan Hari Kebebasan Sedunia
Menghargai Perjuangan untuk Kebebasan
Hari ini merupakan bentuk penghormatan terhadap mereka yang telah berjuang untuk kebebasan, baik mereka yang berjuang secara damai maupun melalui gerakan politik untuk mendapatkan hak-hak dasar manusia.
Mengedukasi Masyarakat tentang Pentingnya Kebebasan
Peringatan ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia mengenai pentingnya kebebasan sebagai hak dasar setiap manusia. Hal ini mencakup kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, dan kebebasan dari penindasan.
Mendukung Gerakan Kebebasan di Negara-negara Tertindas
Salah satu tujuan utamanya adalah menunjukkan solidaritas kepada masyarakat yang hingga kini masih mengalami represi. Di berbagai negara, organisasi dan aktivis mengadakan kampanye serta diskusi publik untuk menyoroti kondisi hak asasi manusia di negara-negara yang belum sepenuhnya bebas.
Mendorong Refleksi terhadap Nilai-nilai Demokrasi
Hari Kebebasan Sedunia juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk merenungkan kembali pentingnya nilai-nilai demokrasi, baik dalam konteks nasional maupun global. Nilai-nilai ini dianggap penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Hari Kebebasan Sedunia adalah pengingat bagi masyarakat global akan pentingnya memperjuangkan dan mempertahankan kebebasan serta hak asasi manusia. (National Today/Z-3)